Besok, ICJ akan Keluarkan Perintah Terbaru soal Kasus Genosida Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Mahkamah Internasional (ICJ) akan menyampaikan putusan terbarunya atas genosida Israel di Gaza pada Jumat (24/5/2024).

Hal itu diungkapkan Pengadilan Tinggi PBB dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).

Setelah itu, keputusan akan diambil pada siang hari waktu setempat.

“Sidang utama akan berlangsung pada pukul 15.00 di Peace House di Den Haag, di mana Hakim Nawaf Salam, ketua pengadilan, akan membacakan keputusan pengadilan,” kata Pengadilan Tinggi PBB kepada Anadolu Anjansi.

Di masa lalu, Afrika Selatan juga merujuk Israel ke IC.

Dalam laporannya, Afrika Selatan meminta Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.

Tak hanya itu, Afrika Selatan juga meminta Mahkamah Internasional segera mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas Israel di kota Rafah.

IC kemudian memberikan kesempatan kepada Afrika Selatan untuk menyampaikan kasusnya ke Israel minggu lalu.

Dalam sidang pekan lalu, Afrika Selatan menyatakan bahwa apa yang mereka gambarkan sebagai “genosida” Israel di Gaza telah mencapai “tahap baru dan berbahaya” dengan serangan Rafah.

Pengacara Afrika Selatan Vaughan Lowe mengatakan niat Israel untuk menyerang Rafah adalah taktik terbaru mereka untuk menghancurkan Gaza.

“Kampanye Rafah adalah langkah terbaru penghancuran Gaza oleh rakyat Palestina,” kata Von Lowe seperti dikutip Al-Arabiya.

Menurut Lowe, Afrika Selatan menghubungi IC karena rencana Israel menduduki Rafah.

“Rafa-lah yang mengadili Afrika Selatan. Namun seluruh rakyat Palestina sebagai bangsa, bangsa, dan suku perlu dilindungi dari kekerasan sesuai perintah pengadilan.

Sementara itu, pasukan Israel melancarkan serangan di Rafah awal bulan ini.

Israel juga memerintahkan evakuasi banyak orang dari Rafah.

Namun hal ini ditentang oleh negara bagian. Konflik Palestina-Israel

Israel melancarkan serangan mematikan ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 35.700 warga Palestina.

Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Sekitar 80.000 orang terluka sejak perang dimulai.

Tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur.

Hal ini memaksa 85 persen warga Gaza meninggalkan rumah mereka.

(Tribunnews.com/Fara Putri)

Isu lainnya terkait Mahkamah Internasional, Afrika Selatan, dan konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *