Dilaporkan Reinas Abdila dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.
Humas Polda Metro Yaya, Juru Bicara Polri Ade Ari Syam Indradi membenarkan adanya bentrokan antara kedua ormas tersebut.
Benar, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi, ujarnya, Rabu (6/11/2024).
Ade Ari menjelaskan, awalnya 80 orang anggota ormas tersebut tiba di salah satu posko yang terletak di Jalan Setu Perempatan Munkul, Tangerang.
Mereka menghancurkan dan membakar di sana.
Aksi ini terpantau FND di beberapa organisasi media.
Tiba-tiba tiang itu dirobohkan dan dibakar, dan saksinya banyak, sehingga saksinya pergi, ujarnya.
Menurut Ade Ari, penghancuran memakan waktu lima menit.
Komando yang diserang saat ini mengalami kerusakan pada bahan bangunannya.
Selain itu, toko-toko yang terletak di dekat kantor pos juga terkena dampaknya.
Para penjahat melarikan diri setelah menerima kerusakan.
Menurut Ade Ari, kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan penyelidikan.
“Ada beberapa catatan yang dibakar, toko dirusak, dan telepon genggam pemilik toko dirampas,” ujarnya.
Polisi mengimbau semua pihak bekerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Menurutnya, jika ada masalah sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dengan cara yang melanggar hukum.
Penting untuk menjaga keselamatan dan jaminan sosial, serta tetap aman dan damai.
Polda Metro Yaya tidak menoleransi segala bentuk kegiatan ilegal.
“Kami akan menyelidiki semua masalah terkait dan mengambil tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tambah petugas hubungan masyarakat tersebut.