Bentley Fokus Produksi Mobil Hybrid Ketimbang EV, Ini Alasannya 

 

Laporan jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM – Produsen mobil mewah asal Inggris, Bentley, menunda rencana peluncuran dan produksi mobil listrik atau kendaraan listrik (EV) hingga tahun 2030.

Bentley meninggalkan ambisinya untuk memperkenalkan mobil listrik murni dan memilih transisi yang lebih bertahap ke kendaraan listrik.

Merek mobil mewah tersebut berencana mengadopsi teknologi hybrid untuk sementara waktu karena manajemennya mengakui pembeli di pasar mobil mewah masih cenderung memilih mesin pembakaran dalam.

Menurut Carscoops, merek asal Inggris tersebut mengumumkan pada bulan Januari 2020 bahwa mereka hanya akan menjual kendaraan hibrida dan kendaraan listrik baterai (BEV) pada tahun 2026, dan berencana untuk beralih ke kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2030.

Namun, di bawah kepemimpinan baru Frank-Steffen Walliser, seorang veteran Porsche selama 29 tahun dan dalang hypercar hybrid Spyder 918, Bentley akhirnya mengubah pendekatannya.

Walliser mengakui bahwa adopsi teknologi kendaraan listrik lebih lambat dibandingkan perkiraan banyak pihak di industri otomotif.

“Apa yang kita lihat saat ini di pasar barang mewah adalah masyarakat berpaling dari mobil listrik. Mereka mengira mobil mewah hanya memiliki mesin pembakaran internal,” kata Walliser, Sabtu (28/9/2024) seperti dikutip Carscoops.

Berbeda dengan beberapa merek lain yang memperkenalkan versi EV dari model yang ada, Bentley tidak mampu melakukannya. Oleh karena itu, pilihan teknologi hybrid atau hybrid dinilai lebih cocok.

Walliser berpendapat bahwa bahan bakar elektronik yang berkelanjutan, seperti yang sudah diproduksi massal oleh Porsche di pabriknya di Chile, bisa menjadi solusi lain.

Menurutnya, mobil hybrid jelas bukan sekadar teknologi plug-in baru. Ini adalah solusi yang sangat baik yang dapat bekerja untuk banyak pelanggan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

“Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi CO2, dan saya cukup yakin dengan bahan sintetis Anda dapat menutup kesenjangan tersebut karena Anda dapat mengurangi CO2 yang masuk ke dalam siklus dan tidak menambah CO2 tambahan ke lingkungan,” — katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *