Benarkah Paket Senjata Ini Jadi Bantuan Terakhir Jerman Untuk Ukraina?

Tribun News — Pemerintah Jerman telah mengirimkan paket militer ke Ukraina untuk mempersenjatai mereka dalam perang melawan Rusia.

Pembaruan mengenai bantuan senjata Jerman ke Ukraina mencakup sejumlah peralatan militer.

Situs pemerintah Jerman Okrinka Pravda menulis bahwa Berlin telah mengirimkan 11 jenis senjata ke Kiev untuk melawan invasi pasukan Vladimir Putin. Pembaruan bantuan meliputi: sistem rudal anti-pesawat IRIS-T SLS; 14.000 peluru artileri 155 mm; 10 drone permukaan; 26 drone pengawasan VEKTOR dan bagian-bagiannya; peralatan pembuangan bahan peledak; 6 Ekskavator Teknis Portabel Tinggi; Kendaraan dan suku cadang perbaikan dan pemulihan lapis baja Bergepanzer 2; 55.000 kotak P3K; 700 senapan serbu MK 556; 10 senapan dan amunisi presisi tinggi HLR 338; Senapan serbu 50 CR 308.

Setelah AS, Jerman menjadi negara NATO kedua yang aktif memasok senjata ke Ukraina. Jerman memasok begitu banyak senjata karena mempunyai kepentingan keamanan regional dan ekonomi.

Namun tampaknya bantuan ini ada batasnya. Kini negara terkaya di Uni Eropa itu mulai ‘memikul’ dan mengatakan akan berhenti mengirimkan senjata ke Kiev.

Surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Sontagzeitung melaporkan bahwa Perdana Menteri Olaf Schulz telah meminta untuk menghentikan bantuan ke Ukraina.

Schulz mengatakan bantuan ke Ukraina dihentikan bulan ini.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan tidak ada lagi pendanaan untuk tentara Ukraina karena Berlin menghadapi krisis anggaran.

Jerman mengatakan Ukraina akan dilengkapi dengan uang bunga aset Rusia yang telah disita oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Presiden Uni Eropa Ursula van der Leyen sebelumnya mengatakan kekayaan Rusia kini mencapai 1,5 miliar euro atau setara 31 triliun dolar. T-72B3 Rusia. Tank ini terlibat dalam pertempuran sengit dengan Macan Tutul tentara Ukraina. (mengatur)

Pada saat yang sama, Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Oleksiy Makeyev, meminta Kiev membatalkan rencana pengurangan bantuan militer Jerman.

“Kami berharap pemerintah federal akan menemukan cara untuk membiayai kebutuhan keamanan kolektif kami untuk tahun ini dan Bundestag akan tegas dan jelas mengenai anggaran tahun 2025,” kata Makeyev.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *