TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah pernyataan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada Rabu (5/6/2024).
Netanyahu mengatakan, saat ini status Masjid Al-Aqsa tetap sama, tidak berubah.
Status quo di Temple Mount (Masjid Al-Aqsa) tidak berubah dan tidak akan berubah, kata Netanyahu seperti dikutip Anadolu Anjansi.
Sebelumnya, Ben Gvir mengajak warga Yahudi untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Hal tersebut diungkapkan Ben Gvir saat memberikan sambutan pada acara ‘Flag March’, Rabu (6/5/2024).
“Hari ini, sesuai kebijakan saya, orang Yahudi bebas memasuki Kota Tua. Dan di Temple Mount, orang Yahudi bebas berdoa. Kami katakan saja, itu milik kami,” kata Ben Gvir seperti dikutip Al-Mayadeen.
Ia juga mengajak masyarakat Yahudi untuk beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Saya senang orang-orang Yahudi hari ini naik (memasuki) Temple Mount (Masjid Al-Aqsa) dan salat di sana,” tambahnya.
Menurut Haaretz, ini pertama kalinya seorang menteri Israel melanggar status quo Masjid Al-Aqsa.
“Ini adalah pertama kalinya seorang menteri Israel yang bertanggung jawab atas keamanan Temple Mount/Al Aqsa secara terbuka menyimpang dari status quo di lapangan, yang melarang orang Yahudi untuk berdoa di sana,” Haaretz melaporkan.
Aturan ini tidak hanya dilanggar oleh menteri Israel dan 1.600 pemukim Israel.
Namun dengan tegas dan tanpa rasa bersalah, Ben Gwir mengatakan hal itu tidak terlalu menjadi masalah.
“Ini sangat penting. Kebijakan saya sangat jelas mengenai hal ini: Yahudi bisa berada di mana saja di Yerusalem, berdoa di mana saja,” katanya kepada stasiun radio Israel.
Status quo Masjid Al-Aqsa adalah situasi yang ada sebelum pendudukan Israel di Yerusalem Timur pada tahun 1967.
Dimana Wakaf Islam Yerusalem yang berafiliasi dengan Kementerian Tempat Suci Yordania bertanggung jawab mengelola urusan masjid.
Namun aturan ini diubah oleh pemerintah Israel pada tahun 2003.
Tanpa persetujuan Wakaf Islam, Israel mengizinkan pemukim memasuki Masjid Al-Aqsa untuk beribadah.
Sebaliknya, Israel mengaku menghormati status Quo Masjdi Al-Aqsa.
Namun klaim tersebut ditolak oleh Wakaf Islam.
Pasalnya, Israel berulang kali melanggar status quo dan hukum masjid.
Haaretz mencatat bahwa perubahan tersebut terjadi ketika Mayor Jenderal Polisi Doron Turgeman menjabat sebagai Komandan Distrik Yerusalem.
Sejak itu, para peziarah Yahudi mulai berdoa dalam hati di lokasi tersebut.
Polisi juga membebaskan mereka tanpa hukuman.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Ben Gvir, Netanyahu dan Masjid Al-Aqsa