Belum Genap Dua Bulan Menjabat, Kata Istana Siapa Pengganti Gus Miftah yang Putuskan Mundur

Laporan jurnalis Tribews Taufik Ismail:

Tribunnews.com, Jakarta -Miftah Maulana Habiburrahan, alias Gus Miftah, mengundurkan diri dari posisi khusus utusan khusus Presiden dan promosi benda -benda agama di bidang harmoni agama.

Miftah sekarang berada di Pusat Perawatan Umum karena dia telah menyinggung para penjual es di acara -acara keagamaan.

Melalui kepala kantor presiden Hassan Nasb, istana menyatakan bahwa dia tidak tahu apakah Gus Ifta akan menjadi posisi Gus.

 

Hasan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang hal itu.

“Saya tidak punya informasi tentang ini,” kata Hassan (Jumat (06/06/2024).

Menurut Hassan, di bidang harmoni agama di bidang harmoni agama dan promosi instalasi agama di bidang harmoni agama dan pelacuran benda -benda agama adalah prioritas.

“Ini preferensi presiden,” katanya.

Hasan Hasan mengatakan partainya menghormati keputusan Gus MTA untuk menyerahkan utusan khusus presiden.

“Kami menghormati keputusannya,” katanya.

Di masa lalu, yang terdalam mengundurkan diri di bidang harmoni agama, mempromosikan lembaga -lembaga keagamaan dalam penghinaan terhadap penjual es.

“Saya memutuskan untuk melepaskan presiden agama sebagai utusan khusus dan mempromosikan fasilitas keagamaan,” kata Mijtan Sleaman Budda pada hari Jumat (06/06/2024).

Interior Gus, yang dikenal sebagai pengkhotbah, mengatakan bahwa keputusan untuk mengundurkan diri bukan karena seseorang ditekan, atau atas permintaan siapa pun, termasuk Presiden Prabovo.

“Tapi saya membuat keputusan itu di sisi saya. Presiden Praboo untuk Subian dan seluruh komunitas.

Gus Intersher mengatakan bahwa keputusan yang telah dibuatnya bukanlah akhir atau langkah mundur.

“Tetapi langkah pertama adalah melanjutkan pengenalan bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan lebih beragam,” katanya.

Gus Intershe mengatakan bahwa roh besar mengatakan bahwa posisi itu adalah deposit sementara, dan kemudian itu adalah latar belakang.

“Oleh karena itu, sebagai pengkhotbah dan hamba rakyat, saya pikir pengabdian bangsa dan negara bagian Indonesia tidak terbatas dan memiliki posisi yang unik, tetapi saya dapat menggunakannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *