TRIBUNNEWS.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Indonesia (PDIP) Adian Napitulu menanggapi rumor partainya akan mencalonkan Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Adian mengatakan, sejauh ini PDIP belum mengumumkan siapa yang akan diusungnya sebagai calon gubernur (cagub).
Menurut dia, informasi soal PDIP mencalonkan Anies pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta masih menjadi persoalan.
“Kalau soal Anies dan lain sebagainya, itu masalahnya kan? Maksud saya, kita tidak membicarakan masalah itu, tapi faktanya DPP PDI Perjuangan belum memutuskan Jakarta,” Adian. katanya. , dikutip dari program YouTube Kompas TV, Selasa (27/8/2024).
Soal kunjungan Anies ke kantor Pengurus Pusat (CEC) PDIP, ia menyebutnya sebagai silaturahmi dan tak berhak melarang orang yang ingin bersilaturahmi.
“Tapi karena kita belum mengambil keputusan, apakah kita melarang orang datang ke kantor partai kita? Iya, tidak boleh. Siapa pun yang mau datang dipersilakan, berdiskusi, berbincang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adian mengatakan, kemampuan untuk terpilih bukanlah faktor utama dalam pemilihan bakal calon terbaik daerah.
Ia mengatakan, PDIP lebih tertarik untuk menunjuk calon-calon utama daerah, melihat dari pemikiran yang ada saat menjadi pemimpin daerah.
Misalnya, bagaimana perasaan seseorang mengenai pengelolaan uang untuk pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan?
“Jumlahnya jutaan di Jakarta, bagaimana menurut Anda? Nah, PDI Perjuangan lebih memilih untuk membicarakannya. Saat ini yang menjadi isu adalah isu-isu yang penting bagi kehidupan masyarakat, tanggung jawab anggaran dan sebagainya,” kata politikus PDIP itu.
“Kita seringnya nggak ngomong, kita hitung saja perolehan suara. Ya nggak mau, siapa pun yang datang ke sini, kita akan bicara, kalau kepala daerah datang ke sini, kita akan bicara dia.” lanjutan.
Dalam acara yang sama, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut PDIP belum resmi mengusung Anies seperti yang diisukan.
Hal itu dijelaskannya karena hingga saat ini pihaknya belum memastikan siapa dua calon gubernur yang akan mengikuti Pilkada Jakarta.
Djarot mengatakan PDIP masih menunggu keputusan Megawati Soekarno Putri yang pernah menjabat Ketua Umum PDIP (Ketum).
“Ini hak prerogratif presiden. Jadi bersabarlah, satu atau dua hari lagi pasti presiden akan memberitahukan hal ini,” kata Djarot seperti dikutip dari program YouTube Kompas TV, Selasa.
Ia juga menjelaskan, kunjungan Anies ke Kantor DPP PDIP bersifat ramah tamah dan juga sempat bertemu dengan Rano Karno serta melakukan pembicaraan.
“Tadi saya lihat datang ke Gedung B dan ketemu Doel Bang Rano. Benar atau tidak? Bung Rano Karno. Pasti ingat Pak Rano, Bung Rano itu Gubernur Banten, Wakil Gubernur Banten. Anies adalah Gubernur DKI,” ujarnya.
“Gubernur DKI dan Gubernur Banten tidak boleh membicarakan hal ini kan?
Menurut Djarot, debat Anies Baswedan dan Rano Karno digelar untuk membahas Jakarta.
“Untuk berdiskusi bagaimana nyatanya DKI ke depan, untuk berbagi pengalaman,” jelasnya.
(mg/Tiara Eka Maharani)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS)