TRIBUNNEWS.COM, SELATAN TANGERANG – Komunikasi kajian dalam rangka memajukan perekonomian daerah terus dilakukan.
Di Tangsel, Banten, Cempaka membantu Kesatuan Wanita Tani (KWT) di Batan Indah dalam meningkatkan produksi pertanian dengan menerapkan konsep rantai nilai.
Pemanfaatan rantai nilai ini tidak hanya mencakup aspek produktivitas pertanian saja, namun juga menciptakan faktor berkesinambungan dalam proses produksi, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dari yang sebelumnya sederhana dan manual secara mekanis.
Program ini dijalankan oleh beberapa dosen Universitas Mercu Buana Batavia yang dipimpin oleh Dr. Tukhas Shilul Imaroh. Mereka menyelenggarakan pelatihan komprehensif pengajuan hibah ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Tim ini terdiri dari tiga dosen lainnya yaitu Dr. Rosalendro Edi Nugroho, Dr. Mafizatun Nurhayati, dan Dr. bahasa Inggris Imam Hidayat dibantu oleh dua orang muridnya, Belyarosa Sinta Nurafni, dan Mohammad Zaky Rahmansyah.
Kegiatan ini terkait dengan penggunaan konsep rantai pasok untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas produk, pemasaran, serta penerapan rantai nilai agar usaha dapat berkelanjutan.
Dalam proses pendampingan, Ikatan Wanita Tani Batan Indah memberikan bantuan peralatan berupa mesin packing vertikal.
Dr. Tukhas Shilul Imaroh mengatakan dengan bantuan dan dukungan alat produksi maka produksi Kelompok Wanita Tani Cempaka bisa meningkat tiga kali lipat.
“Keberhasilan KWT-Cempaka merupakan cerminan dari potensi luar biasa yang dimiliki masyarakat kita. Melalui upaya bersama ini diharapkan ada dukungan terhadap pertanian di Tangsel,” ujarnya dalam siaran pers tertulis, Jumat, 4 Oktober 2024.
Dikatakannya, KWT Cempaka dapat menjadi pionir dalam menghasilkan pangan sehat dan berkualitas bagi masyarakat. “Kami percaya bahwa stabilitas dan sumber daya yang lebih baik dapat dicapai,” kata Dr. Tukha
Dikatakannya, kegiatan konsultasi ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UMB dengan Skema Energi Masyarakat. Hibah untuk melaksanakan program ini diterima dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) tahun anggaran 2024 dan diterima pada Rabu, 18 September 2024.
Rangkaian kegiatan PKM meliputi pemaparan operasional bisnis, pengetahuan konsep supply chain dan value chain, strategi pemasaran, strategi menjaga kualitas dan proses produksi, serta edukasi penggunaan alat produksi Dehydrator dan Vendor Packaging.
Candrawati, Ketua KWT Cempaka, mengatakan kegiatan ini sangat membantu masyarakat petani menjadi lebih produktif.
“Kami sulit memasarkan produk kami. Namun, dengan mengikuti praktik ini, kami lebih percaya diri dalam menjual produk kami. Kami juga belajar membuat kemasan yang cantik,” ujarnya.
Diharapkan kedepannya hasil produksi KWT-Cempaka akan meningkat secara signifikan dan produknya semakin diminati konsumen. Para anggota kelompok juga diharapkan lebih memahami pentingnya kerja sama dan mengembangkan peran masing-masing untuk mempertahankan bisnis.