TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hyundai Motor Company merencanakan strategi investasinya di pasar global selama 10 tahun ke depan sebagai strategi investasi jangka menengah dan panjang pada upacara CEO Investor Day 2024.
Seong Joo Lee, Chief Financial Officer Hyundai Motor, mengatakan target keuntungan, program peningkatan nilai, dan kebijakan pengembalian di masa depan merupakan elemen penting dalam strategi “Hyundai Way”.
Hyundai Motor telah mengumumkan investasi sebesar 120,5 triliun KRW selama sepuluh tahun ke depan, dari tahun 2024 hingga 2033.
Investasi ini lebih tinggi sebesar KRW 11,1 triliun dibandingkan tahun lalu.
Rincian investasinya antara lain KRW 54,5 triliun untuk penelitian dan pengembangan (R&D), KRW 51,6 triliun untuk belanja modal (capex) dan KRW 14,4 triliun untuk investasi strategis.
Sejalan dengan strategi Hyundai Way yang mencakup Hyundai Dynamic Capabilities, Mobility Game Changer, dan Energy Mobilizer, perusahaan menekankan rencana investasi yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. 28/8) malam.
Berdasarkan strategi Hyundai Dynamic Capabilities, perusahaan berencana menginvestasikan KRW 92,7 triliun. Jumlah ini termasuk KRW 37,4 triliun untuk penelitian dan pengembangan, KRW 50,8 triliun untuk belanja modal, dan KRW 4,5 triliun untuk investasi strategis.
Investasi ini difokuskan untuk memperkuat daya saing Hyundai di era listrik, dengan fokus pada hibrida, EREV baru, arsitektur modular generasi mendatang, dan teknologi baterai.
Melalui strategi Mobility Game Changer, Hyundai Motor berencana menginvestasikan KRW 22,1 triliun pada perangkat lunak canggih dan infrastruktur E/E, memanfaatkan keahlian perusahaan dalam pengembangan dan produksi perangkat keras.
Investasi tersebut juga akan memperkuat upaya perusahaan dalam menghadirkan kendaraan otonom masa depan, yaitu kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak dan robotika.
Berdasarkan strategi Energy Mobilizer, Hyundai Motor berencana menginvestasikan KRW 5,7 triliun untuk membangun ekosistem hidrogen dan rantai nilai, sehingga meningkatkan kemampuan energi hidrogen perusahaan.
Hyundai Motor memperkirakan pertumbuhan laba sebesar 9 persen hingga 10 persen pada tahun 2027 dan lebih dari 10 persen pada tahun 2030 dengan menaikkan harga kendaraan listrik (EV) dan pengenalan model kendaraan listrik jarak jauh (EREV) menandai keunggulannya.
Perusahaan mengharapkan untuk mencapai keuntungan yang seimbang di seluruh lini powertrainnya termasuk ICE, Hybrid, EREV dan EV pada tahun 2030.
Hyundai Motor akan mengukur nilai perusahaan dengan menerapkan konsep Total Shareholder Return (TSR). Sistem ini mencakup pembatalan dan pembelian saham, serta penyetoran.
Besaran dividen saham Hyundai Motor selanjutnya adalah Rp 10.000.000. Perseroan juga berniat menyampaikan secara transparan alasan pembelian kembali saham tersebut, apakah untuk meningkatkan nilai Hyundai Motor atau untuk membagikan saham kepada karyawan.
Mulai tahun 2025 hingga 2027, Hyundai Motor akan menerapkan TSR aktif dan berkelanjutan lebih dari 35 persen.
Hal ini mencakup fleksibilitas dalam jumlah dividen, pengembalian saham, dan likuidasi saham. Pada periode ini, perseroan menargetkan return rata-rata (ROE) sebesar 11% hingga 12%.
Dalam tiga tahun ke depan, Hyundai Motor akan memulai program pembelian kembali dengan nilai total 4 triliun KRW, menurut TSR. Jumlah tahunan akan ditentukan secara fleksibel berdasarkan target ROE perusahaan.
Besaran dividen saham Hyundai Motor berikutnya adalah 2.500 KRW. Jika terjadi penarikan atau penebusan kas, maka perusahaan akan mempertimbangkan nilai saham yang diinginkan.
Laporan Koresponden: Andy Dimas Sumber: Tunai