Begini Prediksi Bank Indonesia tentang Dampak Pilpres AS Terhadap Kurs Rupiah

TRIBUNNEWS.COM – Kepala Kelompok Departemen Pengelolaan Aset dan Moneter Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso memperkirakan tidak akan ada gejolak politik besar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 seperti pada Pilpres AS 2016 saat Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton. .

Ia mengatakan, sebagian besar warga Amerika saat itu tidak yakin Trump akan memenangkan pemilu AS karena hingga poin terakhir dan hasil jajak pendapat, Donald Trump diyakini kalah, namun tiba-tiba hasilnya menyatakan ia menang.

Pengumuman ini mengejutkan para pelaku pasar. Alhasil, indeks dolar AS langsung menguat. Saat itu, pasar uang juga sedang bergejolak.

“Indeks dolar AS naik signifikan dari 97 menjadi 101 atau 102. Ini yang menyebabkan mata uang lain melemah, seperti di Indonesia,” kata Denny dalam diskusi di Sumba Barat, Senin (21/7/2024).

Denny memperkirakan kondisi seperti itu tidak akan terulang kembali. Menurutnya, sebagian warga Amerika menilai pasar keuangan akan lebih terpengaruh oleh kebijakan The Fed, bukan oleh Donald Trump pada pemilu presiden AS.

“Semua orang memperkirakan Trump akan menang, The Fed diyakini memiliki pengaruh lebih besar di pasar keuangan dibandingkan Trump,” ujarnya.

Menurut Denny, pemilu presiden AS yang digelar November nanti diperkirakan tidak akan banyak berdampak pada nilai tukar rupee.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *