TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga emas dunia menguat ke level $2.586 per troy ounce pada perdagangan Senin (16 September 2024). di
Ada berbagai sentimen yang mempengaruhi kenaikan harga logam mulia ini, mulai dari ekspektasi tinggi terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve hingga kondisi geopolitik yang hangat yang mendorong pembelian besar-besaran pada instrumen safe-haven.
Terkait hal tersebut, pakar riset dan ekonomi investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kenaikan harga emas akan meningkatkan kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
“Tentu akan ada dampaknya, juga terhadap kinerja, tapi sejauh mana kita belum tahu. Tapi saya kira akan lebih baik dibandingkan semester I 2024,” kata Nico, Rabu (18/9/2024).
Tak hanya kinerja Antam dari sisi saham, seiring naiknya harga emas dunia, Nico juga merekomendasikan saham dengan kode ANTM.
“Sejauh ini kami masih bullish terhadap ANTM. Apalagi dengan penurunan suku bunga, kami melihat potensi harga emas akan kembali naik di masa mendatang,” tegas Nico.
Kendati demikian, Nico mengingatkan investor untuk terus mencermati dan memperhatikan tren harga serta perekonomian makro dan mikro.
Diketahui, harga emas logam mulia PT Aneka Tambang Tbk di Butik Emas LM Graha Dipta Pulo Gadung pada Selasa (17 September 2024) adalah Rp 1.444.000, naik Rp 1.000 per gram.
Kepala Bagian Sekretariat Perseroan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, pada semester I-2024 ANTM mampu mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan khususnya pada barang emas.
Kenaikan harga emas saat ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja Antam secara keseluruhan. di
Penjualan produk emas ANTAM pada triwulan I tahun 2024 sebanyak 15,97 ton, meningkat 18,21% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 menjadi sekitar 13,51 ton, dan harga jual rata-rata meningkat sebesar 14% dibandingkan semester I tahun 2024.
“Tren kuat pertumbuhan permintaan pasar dalam tiga bulan terakhir memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian akumulasi penjualan emas, dengan target mencapai 37 ton pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 30% dibandingkan Penjualan pada tahun 2024. 2023,” pungkas Syarif.