TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Prabowo dan Gibran akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
Dengan begitu, fase Pilpres 2024 akan berakhir.
Lalu bagaimana dengan posisi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dua calon presiden saingan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Usai Tak Terpilih di Pilpres 2024, Bagaimana Kiprah Anies dan Ganjar Kedepannya?
Jabatan A. Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo mengumumkan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau berkoalisi dalam 5 tahun ke depan.
Artinya Ganjar akan menjadi partai oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal ini untuk menerapkan mekanisme check and balance terhadap kebijakan pemerintah.
Meski demikian, Ganjar menegaskan akan membantu mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran namun dengan cara yang berbeda.
Kata Ganjar pada acara Halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud di Rumah Selamatan, Jalan Teuku Umar No. 9, Jakarta dalam Teuku Umar Post: “Untuk mencintai Republik ini, kami akan melindunginya dengan cara lain dan saya tidak akan bergabung dengan pemerintahan ini.” Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Alasan Gancar memilih menjadi partai oposisi adalah untuk menunjukkan moralitas politik.
Menurutnya, gaya politik Indonesia harus berkelas dan penuh hormat.
Meski tak ikut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku tetap menghormati pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia meminta agar tidak ada ejekan semua pihak terkait oposisi.
Ganjar mengatakan, “Ada politik, cara berpolitik yang benar adalah tidak melakukan kekerasan dan semua orang sama-sama dihormati dan tidak perlu saling mengejek.”
Apa rencana Gencar pasca Pilpres 2024?
Ganjar menyatakan akan bergabung dengan partai pendukung PDI Perjuangan (PDIP).
Sebab, sebagai kader PDKİ, ia terus berkarya bersama masyarakat mulai dari persoalan sosial, ekonomi, hingga politik.
Ia pun mengaku berkomunikasi dengan relawan pendukungnya untuk menjaga silaturahmi dan kembali aktif di masyarakat.
Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribune Network Febby Mahendra Putra melalui tautan online mengatakan: “Saya kader partai dan saya sudah lama aktif di partai ini, banyak kegiatan yang saya lakukan.” , pada Rabu (24/4/2024).
“Bahkan dengan teman-teman relawan, mereka berharap silaturahmi ini terus berlanjut. Di beberapa kelompok profesi, mereka suruh saya teruskan kegiatan, ya sosial, ya ekonomi, ya politik, dan saya bilang proses pemilihan presiden terus, jadi .kembali ke habitat aslinya.”
Ganjar mengatakan, “Tapi jangan lupa pesan yang kita sampaikan kemarin dengan kampanye untuk menarik perhatian masyarakat. Lalu ada yang bilang pak, saya akan kembali mengurus desa, oke, silakan.”
B. Kedudukan Anies Baswedan
Artinya, Anies Baswedan bakal jadi oposisi atau berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran?
Mantan calon presiden (capres) nomor urut 1 itu masih belum mau bicara lebih jauh soal kemungkinan itu karena penunjukan kabinet masih jauh.
Proses kabinet masih panjang, kata Anies saat diterima awak media di Gedung Akademi Pertahanan Nasional (ABN) Partai NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Menurut dia, pemilu Prabowo-Gibran baru diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI beberapa hari lalu.
Dengan demikian menurutnya, masih terlalu dini untuk mempertanyakan perdebatan tersebut.
“Baru ada pernyataan dari KPU pada Minggu lalu, jalan masih panjang,” ujarnya.
Saat disinggung lagi apakah dirinya ingin masuk kabinet, Anies mengaku sudah menjawab pertanyaan tersebut.
Ia menyatakan belum ada perkembangan terkait pertemuan tersebut.
“Tadi saya jawab di wawancara. No update, no update,” ucapnya.
Usai kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mantan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan belum menentukan langkah politiknya ke depan.
Meski masih berpeluang kembali maju pada Pemilihan Presiden Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Anies memilih tak ikut dulu.
“Apa pun yang berkaitan dengan langkah selanjutnya, beri waktu singkat. Tunggu, atur dulu,” kata Anies di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).
Anies tak memberikan jawaban positif saat ditanya apakah dirinya berpeluang bergabung dalam kereta Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Apakah saya benar-benar sebuah partai? Tim sudah selesai. Kalau begitu, saya bukan pemimpin partai, saya adalah warga negara sekarang.”
Seperti diketahui, dua partai politik pengusung Anies pada Pilpres 2024 yakni PKB dan Nasdem membuka jalan untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Melalui akun YouTube-nya pada Selasa (23/4/2024), Anies memuji sikap patriotik Prabowo Subianto.
Anies memujinya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
Anies, Selasa (23/4/2024) mengatakan, “Saya berkali-kali ditanya pendapat pribadi saya tentang Pak Prabowo, dan saya jawab dia seorang patriot.”
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, hingga saat ini ia masih meyakini semangat patriotik yang dimiliki Prabowo tetap ada.
Ia juga menyandang nama keluarga Prabowo yang dikenal sebagai intelektual.
“Beliau adalah orang yang berpengalaman dalam pendidikan modern sejak kecil dan berasal dari keluarga intelektual yang sangat dihormati,” jelasnya.
Lanjut Anies, ia yakin Prabowo memahami pentingnya oposisi sebagai mitra negara untuk menjaga keseimbangan dan independensi tiga cabang kekuasaan yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Menurutnya, Prabowo juga harus menjamin kebebasan media jika dilantik menjadi presiden.
Anies berharap Prabowo mampu memberikan kebebasan berpikir bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Sebagai pribadi yang patriotik, menurut saya, Prabowo akan mengembalikan dan menjaga nilai-nilai demokrasi tersebut di masa depan Indonesia,” jelas Anies.
Anies siap bertemu dengan Prabowo
Anies mengaku selalu siap bertemu dan berdiskusi dengan Prabowo.
Katanya, pemilihan presiden sudah usai dan kini saatnya bertukar pikiran antar anak bangsa.
Hal itu diungkapkan Anies saat ditemui di Kantor DPP Partai Keadilan Progresif, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Calon presiden jagoan Gabungan Perawan ini menilai pertemuan antara dirinya dan Prabowo biasa saja.
Jadi, ketika tiba saatnya (bertemu) tidak pernah ada pemikiran bahwa persaingan yang tidak ada habisnya ini, (ini) sudah berakhir, kata Anies, Selasa.
“Kemarin kami menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi, itu sudah berakhir.”
Anies mengaku tidak pernah menganggap Prabowo sebagai musuh politik.
Saat ini, Anies tengah mempertimbangkan Prabowo sebagai lawan di Pilpres 2024.
“Saat kami berpesan usai mengumumkan putusan MK, kami mengatakan bahwa kita harus bekerja sama untuk menjaga demokrasi ini. Dan kami ingin terjadi perubahan yang baik.”