Bebatuan Besar di Lokasi Longsor akan Dipecah Gunakan Dinamit, Masyarakat Diminta Jangan Panik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan ada batu besar di Sungai Jorong Lumbung Bapereng sekitar 1 km ke hulu.

Hal itu diketahui melalui pemantauan menggunakan drone.

Dalam waktu dekat, tim teknis akan dikirim ke hulu untuk menggunakan dinamit untuk memecah bebatuan tersebut.

Bupati Eka Putra meminta masyarakat tidak panik.

“Setelah dilakukan pengecekan menggunakan drone atau drone, kami pastikan itu adalah batu berukuran besar. Saya akan laporkan ke tim teknis untuk segera ditangani. Mungkin ada solusinya dengan menggunakan dinamit, jadi jangan panik dan diam saja. aku memperingatkanmu.” kata Eka Putra.

Selain itu, Bupati Eka Putra juga mengimbau masyarakat dengan curah hujan yang tinggi diharapkan dapat menghindari aliran sungai dan mencari tempat yang aman.

“Kita harus peka terhadap tanda-tanda alam yang terjadi, jika melihat kemungkinan terjadinya bencana alam, kita harus segera keluar dari sungai dan mencari tempat yang aman. Pemerintah daerah memasang sistem peringatan dini

Pemkab Tanah Datar bersama BNPB akan memasang sistem peringatan dini di Nagari Pasie Laweh dan Nagari Rao-rao.

Alat ini dipasang sebagai serangkaian sistem untuk memberi tahu masyarakat tentang bencana alam yang akan datang.

Hal itu diketahui saat Bupati Tanah Datar Eka Putra bersama Dandim 0307 Tanah Datar, Kapolres Tanah Datar dan Ketua TP-PKK Tanah Datar meninjau bantaran sungai pasca banjir bandang di Kecamatan Nagari Rao-rao dan Nagari Pasie Laweh. , Kalaksa BPBD Tanah Datar, Camat Sungai Tarab, Walinagari Pasie Laweh dan Walinagari Rao-Rao, Rabu (22 Mei 2024).

Bupati Eka Putra mengatakan, EWS perlu disosialisasikan kepada masyarakat, sebagai peringatan dini untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam.

“Dalam waktu dekat, Pemda bersama BNPB akan memasang perangkat EWS di Nagari Pasie Laweh dan Nagari Rao-rao untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kecelakaan,” ujarnya, Kamis (23 Mei 2024), menurut keterangan resmi:

Eka Putra menjelaskan, EWS dan sirene rencananya akan dipasang di Baringin Farm di lokasi Sabo Dam saat ini, sedangkan sirene juga akan dipasang di berbagai titik di Nagari Pasia Laweh dan Nagari Rao-Rao.

“Saya berharap alat ini segera dapat digunakan karena sangat bermanfaat bagi kita semua ketika terjadi berbagai bencana alam,” ujarnya.

Sementara itu, Walinagari Pasie Laweh Hidayat menyambut baik ucapan bupati tersebut.

“Terima kasih Pak Bupati, kami menyambut baik pemasangan alat peringatan dini bencana ini bersama masyarakat dan siap menanganinya demi keselamatan kita semua,” ujarnya. Meminta Pemprov Sumbar segera merelokasi rumah warga terdampak

Guspardi Gaus, Anggota DPR RI Sumbar, meminta Pemerintah Provinsi Sumbar segera merelokasi rumah warga yang terdampak banjir lahar hujan atau Galodo, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi ). beberapa hari yang lalu.

“Pemprov Sumbar harus segera bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan verifikasi data rumah warga kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Keakuratan data harus benar-benar akurat dan terjamin,” kata Guspardi. . – kata Guspard. Jurnalis, Jumat (24 Mei 2024).

Anggota Komite II DPR RI menilai, instruksi Presiden Joko Widodo terkait Bendungan Savo juga harus dikoordinasikan untuk seluruh jalan yang berpotensi terdampak.

Selain itu, saat ini hanya terdapat dua bendungan sabotase di sepanjang jalur yang rentan terhadap banjir iklim dingin.

Menurutnya, pembangunan Bendungan Savo sangat penting karena merupakan sistem pengendalian bencana alam akibat aliran yang membawa sedimen dan material vulkanik serta pergerakan tanah di sepanjang jalur aliran pegunungan.

“Dan kita harus memperhitungkan secara matang berapa banyak bendungan sabotase yang harus kita bangun. Pemerintah daerah bersama bupati dan pemerintah kota harus mengkaji dan melaksanakan rencana tersebut melalui kajian yang komprehensif,” ujarnya.

Untuk itu, Guspadi mengatakan instruksi Presiden Joko Widodo harus disikapi cepat dengan membuat rencana yang matang.

Cantumkan rincian anggaran yang akurat dan pastikan rumah warga dipindahkan ke tempat yang aman.

Pembangunan bendungan sabotase juga dapat dilakukan secara efektif, efisien dan efektif.

“Pada dasarnya adalah memanfaatkan arahan Presiden Joko Widodo sebagai peluang untuk mempercepat penanganan bencana dan pembangunan di Sumbar,” pungkas Anggota DPR RI Baleg.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono untuk menambah Bendungan Savo untuk mencegah banjir Bijangam di Sumbar dan bencana Galodo. Pipit mendirikan tenda darurat di sisa rumahnya yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Limo Kaum, Jorong Dusun Tuo, Tanah Datar pada Sabtu (18 Mei 2024). (TRIBUNPADANG.COM/ARIF RAMANDA KURNIA)

Kepala Negara telah meminta pembangunan sekitar enam Bendungan Savo di dekat Gunung Marapi yang akan dibangun tahun ini.

Saya perintahkan pekerjaan ini bisa dimulai tahun ini, terutama di tempat-tempat yang sangat penting, kata Jokowi, Selasa (23 Mei 2024) di lokasi pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Bendungan Savo merupakan bangunan sumber daya air yang mencegah terjadinya bencana dengan cara mengendalikan aliran sedimen/debris di kawasan vulkanik dan non vulkanik.

Sumber: (Tribunnews.com/Chaerul Umam) (TribunPadang.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pemkab Tanah Datar akan memasang sistem peringatan dini untuk memprediksi Galodo di Dua Nagari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *