TRIBUNNEWS.COM – Aksi militan pria yang membakar kamp pro-Palestina di Munich, Jerman menjadi perbincangan hangat.
Video berdurasi 00,26 detik yang menampilkan kelakuan pria tersebut di bar juga diunggah ke YouTube oleh Al Mayadeen English.
Seorang pria terlihat berjalan di kegelapan malam.
Sambil berjalan, dia mulai menyalakan api dan menempelkannya pada bendera Palestina.
Api dengan cepat melahap sebuah bendera yang tampaknya digunakan untuk menandai lokasi tersebut sebagai kamp pro-Palestina.
Beberapa detik kemudian, api membesar dan menyebar.
Pria itu kemudian berjalan pergi seolah-olah dia tidak melakukan apa pun.
Orang-orang atau mungkin pengungsi terdengar berteriak dan menangis atas tindakan biadab pria tersebut.
Insiden itu terjadi pada Jumat (8/2/2024) di dekat Universitas Ludwig Maximilians di selatan Munich, Anadolu melaporkan.
Menurut polisi setempat, kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan senilai beberapa ratus euro.
Namun tidak ada seorang pun yang terluka akibat kejadian ini.
Ada klaim bahwa tersangka menyiram barang-barang tersebut dengan bensin sebelum membakarnya.
Api tersebut menimbulkan kebakaran singkat namun tidak merambat ke tenda dan kabin yang ada di kamp.
Polisi menangkap tersangka tak lama setelah kejadian, yang kemudian dibebaskan.
Kamp tersebut didirikan di dekat universitas pada bulan Mei untuk memprotes penembakan Israel yang terus berlanjut terhadap Rafah di Jalur Gaza selatan, dengan jumlah korban tewas di daerah kantong pantai yang terkepung mendekati 39.500 orang. Lihat foto: Seorang pria membakar kamp pro-Palestina di Munich, tidak ada yang terluka
Universitas-universitas di Jerman telah menjadi tempat protes besar-besaran sejak perang brutal Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Sebuah video yang menceritakan kejadian tersebut beredar di media sosial. Video tersebut memperlihatkan pria tersebut menuangkan cairan tersebut lalu membakarnya. Api dengan cepat menyebar ke seluruh area.
Kantor Kejaksaan Agung telah membuka penyelidikan atas serangan terhadap kubu pro-Palestina, dengan tuduhan bahwa tersangka berusia 26 tahun itu “fobia terhadap Muslim,” kata penyelidik.
Pria tersebut dituduh melanggar hak milik orang lain dengan membakarnya. Evolusi perang antara Israel dan Hamas:
*) Saksi di sekolah Hassan Salama dan Nassr di Kota Gaza menggambarkan “mayat berserakan” setelah pasukan Israel mengebom gedung-gedung yang menampung ratusan pengungsi Palestina.
Sedikitnya 30 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, dan banyak yang terjebak di bawah reruntuhan.
*) Tentara Israel terus melakukan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza, menyerang bagian utara Gaza, pusat kota Deir el-Balah, dan kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
*) Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangan drone ke barak Divisi 91 tentara Israel di Ayelet HaShahar.
Tentara Israel mengatakan dua tentaranya “terluka sedang” dalam serangan itu.
*) Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan berbicara dengan Raja Abdullah dari Yordania dan membentuk tim keamanan nasionalnya untuk membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Iran telah menegaskan kembali sumpahnya untuk membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Hamas Hamas di ibu kota Teheran.
*) Sementara itu, Italia dan Turki telah bergabung dengan sejumlah negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon di tengah kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan di wilayah tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)