Bappenas: Pembangunan Manusia di Indonesia Sejajar dengan Pembangunan Ekonomi

Laporan Tribunnews.com oleh jurnalis Fahdi Farewi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi Direktur Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapenas) Amici Alhumami mengatakan pemerintah saat ini menyamakan pembangunan manusia dengan pembangunan ekonomi.

Pembangunan manusia merupakan aspek penting, katanya.

“Konsep pembangunan manusia yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 menempatkan pembangunan manusia sebagai pusat pembangunan ekonomi,” ujar Pak Amish.

Hal tersebut diungkapkan Amich saat peluncuran Program Tanoto Foundation Fellowship di Jakarta.

Menurut Amich, mengembangkan sumber daya manusia yang berbakat sama pentingnya dengan infrastruktur, perekonomian, dan bidang lainnya, bahkan menjadi kunci pembangunan nasional.

“Hingga saat ini, kami telah menunjukkan fokus terhadap pendidikan yang menjadi tumpuan pembangunan nasional melalui Tanoto Foundation Fellowship Program. Kami berharap dapat melahirkan insan-insan berbakat yang akan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa Indonesia melalui pendidikan.” Dikatakan.

Sementara itu, perwakilan Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma mengatakan pihaknya berupaya membantu pemerintah meningkatkan sumber daya manusianya.

Pihaknya meluncurkan Tanoto Foundation Fellowship Program yang bertujuan untuk mendukung agen pembangunan di bidang pendidikan.

“Saya berharap program ini akan melahirkan pemimpin-pemimpin handal yang mampu menjadi ujung tombak pembangunan di masa depan dan mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi kejayaan Indonesia,” ujar Inge Ta.

Program ini ditujukan bagi generasi muda sampai dengan usia 26 tahun yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi minimal jenjang sarjana.

Acara tersebut juga diisi dengan diskusi bertajuk “Arah Kebangkitan Pendidikan Indonesia” bersama Dr. Ivan Shahril (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Mr. Guzman Yahya (Sekretaris Jenderal Persatuan Amal Indonesia) , Modi Ayunda (pendidik, pencipta, investor);

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *