Banyak Perjanjian Dagang Masih Berproses, RI Ingin Hasil yang Menguntungkan, Tak Sebatas Dokumen

 

Laporan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, kini ada beberapa kesepakatan dagang yang diselesaikan secara terburu-buru.

Ada perjanjian dagang dengan beberapa pihak yang sedang diselesaikan, seperti Peru, Kanada, dan Eurasia.

“Ada beberapa perundingan yang harus disahkan. Kami akan proses secepatnya,” kata Budi dalam sambutannya pada acara “Pelepasan 400.000 Target Ekspor Kontainer Majora Group ke 15 Negara” di Cikupa, Tangerang, Selasa (5 /11/2024).

Namun, kata dia, penting untuk diingat bahwa tujuan utama perjanjian dagang bukan sekadar menghasilkan dokumen.

Perjanjian perdagangan dinilai memberikan hasil berupa manfaat nyata yang bisa diraih Indonesia.

“Negosiasi dagang itu output kita, bukan sekedar dokumen perundingan, tapi hasilnya apa? Jadi kalau kita negosiasi, tapi ternyata tidak untung, maka jangan lakukan ini. Ya, harusnya menguntungkan, saling menguntungkan bagi semua pihak. kami dan mitra kami di negara lain, kata Budi.

Pada tanggal 4 November 2024, perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (CEPA) memasuki putaran ke-10 di Bandung, Jawa Barat.

Konsultasi dijadwalkan berlangsung selama lima hari hingga Jumat 8 November 2024.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono dan ketua delegasi Indonesia mengatakan kedua negara optimis putaran ke-10 akan menjadi putaran terakhir perundingan.

Kedua ketua delegasi sepakat bahwa pada putaran ini kedua belah pihak akan berusaha membuat semua masalah perundingan dapat disetujui (pada dasarnya tertutup).

Perundingan CEPA Indonesia-Kanada putaran ke-10 akan membahas dan menyelesaikan 18 permasalahan yang tersisa.

Beberapa di antaranya mencakup perjanjian akses pasar barang, jasa, dan investasi; syarat asal barang; masalah perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; serta diskusi tentang mineral kritis. Perjanjian perdagangan dengan Peru

Pada tanggal 17 September 2024, Indonesia dan Peru mengadakan perundingan putaran ketiga Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (IP-CEPA).

Kesepakatan ini rencananya akan diumumkan oleh kepala negara Indonesia dan Peru pada Pekan Pemimpin Ekonomi APEC yang akan berlangsung di Peru bulan ini.

Negosiasi ini dinilai sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk memperluas pasar hingga Amerika Latin. Perjanjian perdagangan dengan Eurasia

Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union (Indonesia-EAEU FTA atau IEAEU-FTA) telah mengalami kemajuan yang signifikan dengan disepakatinya hampir seluruh permasalahan perundingan pada putaran ke-5 yang dilaksanakan pada tanggal 22-24. Juli 2024 di Malang. , Jawa Timur.

Tim perunding kedua negara berhasil menyepakati tujuh isu perundingan yang dibahas pada putaran ini.

Perundingan putaran ke-5 ini juga menandai pencapaian penting, yakni selesainya 11 isu perundingan dari total 15 topik.

Sejak perundingan dilancarkan pada 5 Desember 2022, Indonesia dan EAEU berkomitmen menyelesaikan perundingan IEAEU-FTA dalam waktu dua tahun.

Putaran ke-5 merupakan putaran penuh terakhir perundingan IEAEU-FTA dengan mayoritas permasalahan perundingan telah disepakati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *