Tribunnews.com, karena pemerintah belum diselesaikan sejauh ini, diminta untuk menyelesaikan masalah kendaraan multi-loaded (ODOL) secara serius di jalan raya.
Dalam banyak cara kecelakaan lalu lintas dan banyak dibayar, kendaraan ini telah mulai dan mati dan mati.
Ada beberapa masalah mendasar yang membuat pemerintah peduli sebelum menerapkan nol kembang api. Jika tidak terselesaikan, masalah pasta gigi diharapkan. Presiden Mahasiswa Transportasi Masyarakat Indonesia (MTI) Agus Taufic mengatakan pemerintah adalah salah satu masalah bahwa pemerintah harus menyelesaikan masalah status dan fungsi jalan yang kacau dan tidak pasti.
Selain itu, saat mengangkut barang dari pabrik ke tujuan, truk akan melewati berbagai status, yang dimulai dengan jalan pedesaan, peraturan, perkotaan dan arteri (nasional).
“Ini adalah masalah klasik hari ini,” Agus – pada hari Jumat (21 November 2014). Menurutnya, ketika truk bergerak melalui jalan yang berbeda, truk tidak dapat mengurangi bagasi. Sabtu (12/2/2022), Unit Lalu Lintas Polisi Serang’ın dalam perjalanan menuju Tol -Wondering Toll, mengelola truk dengan truk. (Dokumen. Polres Serang)
Selain itu, ketika beban dibongkar, nama terminal diambil sebagai tempat untuk mengumpulkan objek berlebih.
“Masalahnya adalah terminal ini tidak membutuhkan hukum, karena tidak pernah tersedia,” katanya. Menurut fakta -fakta ini, menurut Agus, jalan -jalan, terutama jalan -jalan di wilayah tersebut, sangat rusak karena mereka harus mengirimkannya dengan truk besar.
“Dengan demikian, kacau antara kelas, fungsi dan status jalan, yaitu penerapan jalan, penerapan jalan tidak mematuhi penerapan jalan.”
Agus, karena tidak ada harmoni antara hukum lalu lintas, kelas kacau, fungsi dan kondisi jalan telah terjadi dan hukum lalu lintas tidak pernah sinkron.
“Fungsi jalan dikaitkan dengan kelas jalan, status jalan, tidak pernah terpenuhi. Jadi, masalah pasta gigi ini tidak akan pernah bisa diselesaikan. Apa yang ingin Anda masukkan?” Dikatakan. Untuk mengimplementasikan kebijakan nol ODOL, Anda juga perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan Wagbridge -nya.
Jika ini tidak dilakukan, akan sulit untuk mengimplementasikan kebijakan Kementerian Transportasi (Temedihub). Dewan Ahli Greendra, serta praktisi transportasi dan logistik, Bambarg Haryo Soecartonono, jumlah sumber daya manusia dalam poin gerobak sangat hilang dan banyak peralatan telah rusak.
Selain itu, hanya 25 jembatan yang dibuka dari total 141 jembatan untuk mengukur Indonesia. Bahkan kemudian tidak bekerja 24 jam, tetapi 8 jam.
“Jika Anda ingin menerapkan Zero Room dengan serius,” jika Anda ingin menerapkan ruang nol untuk serius, Haryo, yang merupakan anggota Komisi untuk Kamar Perwakilan VII. Menurut kondisi seperti itu, Kementerian Transportasi menunjukkan bahwa Kementerian Transportasi bukanlah sumber daya manusia.
“Jika Anda tidak memiliki cukup banyak personel, tidak mungkin menghabiskan nol kembang api. Tidak ada jam,” katanya.
Dengan demikian, ia harus menderita, terutama sumber daya dan peralatan manusia. “Jika Anda ingin mengoleskan minyak nol ini, maka itu sangat sulit,” katanya. Selain jembatan yang tertangkap, Hary, menurut apa cara untuk menyingkirkan.
Kapasitas beban potensi truk jalan atau di Indonesia hanya menemukan 10 ton kapasitas pemuatan.
Sementara itu, 100 ton Jepang, Jepang dan Eropa telah mencapai 75 ton di negara lain seperti Cina.
“Artinya, jalan -jalan yang ada harus dihancurkan. Konstruksi harus kuat,” katanya.