Bantuan Tertahan di Perbatasan Kerem Shalom, PBB Sebut Tak Bisa Ambil Pasokan sejak 18 Juni

Tribune News.com – Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan PBB belum mampu mengumpulkan bantuan dari Kerem Shalom Crossing.

“Sejak 18 Juni, PBB belum bisa menerima pasokan dari penyeberangan Kerem Shalom,” kata Farhan Haque.

Dalam rekaman udara yang beredar di media sosial, terlihat kontainer berwarna putih dan hitam tiba di penyeberangan Kerem Shalom di sisi Gaza dan truk lain datang untuk bergabung dengan tumpukan tersebut.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, juga dikenal sebagai OCHA, tidak dapat memberikan bantuan kepada Kerem Shalom karena kurangnya jaminan keamanan.

“Gangguan terhadap ketertiban dan keamanan publik membahayakan pekerja dan operasi kemanusiaan di Gaza,” ujarnya, seperti dikutip Al-Arabiya.

Oleh karena itu, PBB saat ini mengajak mitra kemanusiaan dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama memulihkan pasokan tersebut.

“PBB bekerja sama dengan mitra kemanusiaan untuk mengatasi kurangnya ketertiban dan keamanan publik, serta mengatasi hambatan lain terhadap respons kemanusiaan yang berarti,” kata Haque seperti dikutip Palestine Chronicle.

Tak hanya itu, ia juga meminta Israel memastikan akses kemanusiaan yang aman agar bantuan dapat dengan mudah disalurkan ke warga Gaza.

“Sebagai kekuatan pendudukan, pemerintah Israel berkewajiban memulihkan ketertiban dan keamanan publik bila memungkinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman sehingga bantuan dapat menjangkau warga sipil yang membutuhkan,” tegasnya.

Pasalnya, pertempuran dan aktivitas kriminal yang terus terjadi membuat bantuan tidak bisa disalurkan ke warga Gaza dan tetap berada di Kerem Shalom.

“Pertempuran tersebut, ditambah dengan aktivitas kriminal dan risiko pencurian dan perampokan, secara efektif menghalangi akses kemanusiaan ke lokasi-lokasi penting,” katanya.

Namun, Israel tampaknya tidak menerima tujuan PBB.

Kedua belah pihak sebenarnya saling menyalahkan.

Israel mengklaim telah mengizinkan ratusan truk bantuan masuk ke Gaza selatan.

Mereka juga menyalahkan PBB atas alasan aliran bantuan. Konflik Palestina dan Israel

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Meskipun Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melakukan pembantaian di Gaza.

Lebih dari 37.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.

Kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, sekitar 86.000 warga Palestina terluka akibat serangan Israel.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur.

(Tribunnews.com/Farah Putri)

Kerem Shalom, PBB dan Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *