Bantahan SYL Disebut Jalan-jalan ke Brazil hingga AS Pakai Uang Kementan

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL membantah keterangan Sekretaris Jenderal Direktorat Prasarana dan Peralatan Pertanian (PSP Ses Ditjen) Kementerian Pertanian di Guermanto. 

Klaim Guermanto yang dibantah SYL itu terkait perjalanan dinasnya ke Brasil, Amerika Serikat (AS), dan Arab Saudi yang diduga ditanggung oleh pejabat Kementerian Pertanian. 

Guermanto mengatakan Kementerian Pertanian menanggung biaya transportasi setidaknya sebesar 1,8 miliar rupiah.

SYL membantah dana kunjungan kerjanya ke berbagai negara digunakan dengan dana fiktif dari anak buahnya di Kementerian Pertanian (Kementana).

Poin pertama, SYL membantah tudingan perjalanan ke Brazil dan memakan biaya ratusan juta rupee. 

SYL mengaku berangkat ke Brazil untuk menangani permasalahan pertanian di Indonesia.

Salah satu permasalahannya adalah kenaikan harga pangan.

“Pertama-tama, perjalanan ke Brasil sangat lama, 34 jam. Tahukah Anda apa isinya? Perintah saya negara, presiden, dan itu hasil keputusan Rata (sidang terbatas).”

“Ada persoalan internal yang tidak berjalan baik, antara lain harga tempe dan tahu yang sedang naik,” kata SYL di persidangan, Rabu (5/8/2024).

SYL saat itu juga menyinggung permasalahan harga pupuk yang saat itu sedang naik pesat.

Karena masalah ini, dia harus pergi ke Venezuela.

“Saya harus menghadapi pertemuan antara Rusia dan Ukraina yang terpaksa meninggalkan Ukraina dan berada di negaranya sendiri, Venezuela, hanya untuk membahas masalah pupuk,” ujarnya.

Kemudian isu kunjungan ke Amerika diputuskan karena berkurangnya pasokan sapi dari Australia.

Yang kedua, apakah ada masalah daging yang mulai naik karena El Niño? Jadi pasokan dari Australia berkurang pak?

“Maaf, saya hanya menjelaskan, karena ada kebakaran, kita berhadapan dengan 280 juta orang, itu tanggung jawab saya. Presiden menyuruh saya melalui rapat khusus. Maaf pak,” kata SYL. . 

Menurut Syahrul, permasalahan tersebut tidak dipahami oleh anak buahnya. 

Kementerian Pertanian menghabiskan Rs 1,8 miliar dari Brasil hingga Arab Saudi

Tanpa ada batasan, biaya peralatan SYL dan penunjang perjalanan ke luar negeri mencapai ratusan juta hingga miliaran rupee.

Pertama, perjalanan ke Brazil, di mana Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian mengumpulkan dana sebesar Rp 600 juta.

Perjalanan akan berlangsung pada Mei 2022.

“Ke Brazil saya lupa bulannya, sekitar 600 juta,” kata Guermanto saat bersaksi di pengadilan, Rabu.

Padahal, Guermanto menyebut permintaan sebesar R600 juta itu bukan bagian anggaran Ditjen PSP Kementerian Pertanian.

Kedua, dana 200 juta rupiah juga dikumpulkan dari Ditjen SYL PSP Kementerian Pertanian dan perjalanan pengawalnya ke Amerika Serikat.

Ketiga, SYL dan rombongan juga menerima uang hingga 1 miliar rupiah untuk perjalanan ke Arab Saudi.

“Di Amerika, mereka menagih kami 200 juta. Lalu Brazil, Amerika, lalu Arab Saudi menagih kami penyedia jasa pembayaran 1 miliar,” ujarnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Untuk memenuhi kebutuhan benda asing tersebut, Ditjen PSP Kementerian Pertanian membagi beban tersebut kepada direktorat yang berada di bawah pengawasannya.

SYL tidak langsung meminta benda-benda fantastis.

Namun permintaan itu datang dari Sekretaris Jenderal atau Kantor Umum Kementerian Pertanian.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Ashri Fadilla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *