TRIBUNNEWS.COM – Kylian Mbappe membantah terlibat dalam pemerkosaan dan pelecehan seksual di Swedia.
Mbappe melewatkan tugas matchday FIFA dengan tim nasional Prancis bulan ini. Didier Deschamps tidak mempertemukan Israel dan Belgia di laga UEFA Nations League.
Kondisi Mbappe memang sudah membaik setelah sempat absen beberapa waktu karena cedera, namun sang pelatih tak ingin mengambil risiko cedera lagi.
Di tengah ketidakhadirannya di lini pertahanan Prancis, Mbappe memutuskan untuk berlibur ke Swedia.
Namun, saat berlibur, dia justru menemukan laporan miring tentang dirinya, yang mengklaim bahwa dia telah diperkosa.
Mbappe mengunjungi Swedia bersama teman-temannya dari Rabu hingga Jumat pekan lalu dan menginap di hotel bank di Swedia tengah.
Melansir Daily Mail, Mbappe mengunjungi sejumlah tempat pada Kamis malam (10/10) termasuk restoran Chez Jolie di Stockholm dan klub V di Stureplan.
Mbappe kemudian meninggalkan negara tempat lahirnya Zlatan Ibrahimovic pada Jumat sore (11/10).
Menyusul kepergian Mbappe dari Swedia, outlet media Swedia Aftonbladet melaporkan bahwa polisi sedang menyelidiki dugaan pemerkosaan yang terjadi di hotel Mbappe tempat Mbappe menginap.
Dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Kamis malam.
Menurut Swedish Expressen Press, laporan pemerkosaan tersebut diserahkan ke polisi dua hari kemudian.
Menurut Aftonbladet, pada Senin (14/10), penyidik dan unit forensik sudah berada di lokasi kejadian.
Kekhawatiran mengenai dugaan pelecehan tersebut muncul setelah wanita tersebut “meminta perawatan” di rumah sakit setempat, lapor surat kabar tersebut.
Setelah Aftonbladet mempublikasikan cerita tersebut di situsnya, media Prancis RMC Sport melaporkan cerita yang sama di situsnya dan membagikannya melalui X.
Ia pun langsung mendapat tanggapan dari Kylian Mbappé yang turut mengomentari kabar tersebut lewat X.
Kapten timnas Prancis membantah terlibat dalam pemerkosaan tersebut dan mengatakan bahwa berita tersebut palsu.
Mbappe berpendapat bahwa “Berita palsu!!!! Itu menjadi sangat mudah ditebak, sebelum persidangan sepertinya terjadi secara tidak sengaja”. Kylian Mbappe membantah terlibat dalam pemerkosaan dan pelecehan seksual, seperti diberitakan media Prancis dan Swedia. (Olahraga Selip)
Sidang yang dimaksud Mbappe adalah soal perselisihan gaji dengan mantan klubnya Paris Saint-Germain.
Raksasa Prancis itu diperintahkan untuk membayar gaji yang belum dibayarkan kepada Mbappé sebesar 55 juta euro, dan sidang kedua mereka dijadwalkan pada Selasa.
Rekan setim Mbappe, di klub dan bersama timnas Prancis, Aurelien Tchouameni menyatakan dukungannya terhadap Mbappe.
Menurutnya, segala hal terkait Mbappé kini dilebih-lebihkan.
“Saya pikir kami terlalu mementingkan kasus Mbappé. Semua orang bisa memikirkan apa yang mereka inginkan, tapi kami tahu itu berlebihan jika menyangkut Kylian,” kata Tchouameni Senin lalu Belgia. (14/14). 10).
“Kami membahasnya setelah pertandingan, sebelum pertandingan, jadi tidak masalah di mana Anda menonton pertandingan, itu bukan masalah kami.”
“Kecintaan Mbappé terhadap timnas Prancis tidak bisa dipungkiri. Dia mengirimkan pesan kepada seluruh pemain tentang bagaimana keadaannya. Kami menantikan kembalinya dia,” ucapnya.
(Tribunnews.com/Tio)