Laporan Tribunnews.com oleh Jurnalis Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Bank Sentral Eropa (ECB) telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dari puncaknya sejauh ini 4,5 persen menjadi 4,25 persen, kebijakan pertama sejak -2019.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Presiden ECB Christine Lagarde setelah prospek inflasi di 20 negara pengguna mata uang euro turun lebih dari 10 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Sekalipun inflasi belum sepenuhnya mencapai 2 persen sesuai target ECB, kemiringan inflasi di 20 negara Eropa menunjukkan tren penurunan yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Alasan tersebut kemudian mendorong ECB mengambil sikap dovish dengan memangkas tiga suku bunga utama ECB sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen.
Mengutip dari Reuters, tak hanya suku bunga acuan yang dipangkas, dalam kesempatan ini ECB juga memangkas suku bunga deposito menjadi 3,75 persen dari rekor 4,0 persen.
“ECB menurunkan suku bunga simpanan ke rekor tertinggi 25 basis poin. Dewan Pengatur akan terus mengikuti pendekatan yang bergantung pada tanggal dan pertemuan demi pertemuan untuk menentukan tingkat dan durasi pembatasan yang tepat,” kata ECB.
Dengan posisi DPR tersebut, Presiden Komisi Eropa berharap langkahnya dapat membantu menghidupkan kembali perekonomian 20 negara setelah dua tahun mengalami stagnasi dan resesi ringan.
ECB sendiri belum bisa memastikan apakah penurunan suku bunga akan terus berlanjut pada periode berikutnya. Namun investor dan ekonom diminta menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga acuan pada 2024 menjadi dua atau tiga kali lipat. Mengingat serangkaian data terkini menunjukkan masih adanya tekanan di kawasan Eropa.
“Meskipun ada kemajuan dalam beberapa kuartal terakhir, tekanan dalam negeri tetap kuat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan upah, dan inflasi kemungkinan akan tetap di atas target pada tahun mendatang,” kata ECB.
Untuk mengatasi hal ini, ECB telah mengungkapkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga kebijakannya cukup ketat, dan mempertahankan pendekatan berbasis data.
Sementara itu, proyeksi staf terbaru Eurosystem untuk inflasi inti dan inflasi umum telah direvisi naik untuk tahun 2024 dan 2025. Para staf sekarang memperkirakan inflasi inti rata-rata sebesar 2,5 persen pada tahun 2024, 2,2 persen pada tahun 2025, dan 1,9 persen pada tahun 2026. Saham Terbuka Positif.
Pasca pengumuman penurunan suku bunga tersebut, bursa saham utama kawasan Eropa dibuka dengan pergerakan positif pada perdagangan Kamis (6/5/2024).
Indeks Stoxx 600 pan-Eropa naik 0,6 persen pada awal perdagangan, dengan semua bursa utama dan sebagian besar sektor berada di zona hijau. Sementara itu, saham-saham teknologi melonjak 1,7 persen.
Pergerakan positif juga terjadi di bursa saham American Wall Street, Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 96.04 hingga mencapai level 38774.82 Kemudian Indeks S&P 500 menguat sebesar 62.69 dan ditutup pada level -5314.48, sedangkan indeks Nasdaq 100 meningkat sebesar 3386 .ditutup pada level 16974.48.
Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,83 persen, menjelang data perdagangan bulan April. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,16 persen pada pembukaan, sementara CSI 300 Tiongkok daratan turun.