Laporan jurnalis Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga, meski di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan konflik geopolitik antara Iran dan Israel.
“Kami terus memastikan stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga melalui intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Perry Warjiyo dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).
Perry menambahkan, Bank Indonesia melakukan pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk kegiatan keuangan yang “pro pasar” dan sangat terintegrasi dengan pasar keuangan, mendukung kekuatan eksternal perekonomian Indonesia.
Selain itu, menurut Perry, perekonomian Indonesia merupakan salah satu negara emerging market (EME) yang memiliki kemampuan menghadapi dampak global akibat ketidakpastian penurunan Fed Funds Rate (FFR) dan peningkatan geopolitik. tekanan. di Timur Tengah.
Hal ini didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati dan seimbang.
“Untuk memperkuat stabilitas eksternal, komitmen kuat Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai mata uang menjadi bagian penting,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Israel meluncurkan rudal ke wilayah Iran siang tadi, Jumat (19/4/2024). Serangan Israel ini merupakan balasan atas serangan Iran beberapa hari lalu.
Televisi Amerika (AS), ABC News seperti dikutip AlJazeera, melakukan penyerangan, di kawasan Isfahan. Suara tembakan terdengar di area tersebut.
“(Tepatnya) kota Ghahjaworstan, dekat bandara Isfahan dan pangkalan kedelapan Angkatan Udara,” lapor FARS.
Dilansir CNN, seluruh penerbangan menuju kota Teheran, Isfahan dan Shiraz di bandara di barat, barat laut, dan barat daya dihentikan, tak lama setelah ledakan terdengar.
Hal ini diungkapkan oleh direktur hubungan masyarakat perusahaan bandara Iran.
Penundaan segera dilaksanakan, namun penerbangan tidak dibatalkan, ujarnya dalam wawancara dengan Mehr TV.
Diketahui, Israel sendiri berjanji akan membalas serangan terhadap Iran pada Sabtu (13/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).
Tampaknya janji tersebut terealisasi meski sekutu Israel, AS dan banyak negara Eropa, telah meminta Israel untuk tidak menanggapi serangan Iran.