TRIBUNNEWS.COM – Kota-kota indah di Eropa Tengah terendam banjir usai hujan deras selama akhir pekan.
Banjir di Eropa Tengah menewaskan 22 orang.
7 orang ditemukan tewas di Rumania dan 7 lainnya di Polandia.
Reuters melaporkan, lima orang kemudian ditemukan tewas di Austria dan tiga di Republik Ceko.
Banjir akibat Badai Boris meninggalkan jejak kehancuran dari Rumania hingga Polandia.
Daerah yang paling terkena dampak banjir adalah di perbatasan antara Republik Ceko dan Polandia.
Sungai-sungai yang merambat dan dipenuhi puing-puing menghancurkan kota-kota bersejarah, meruntuhkan jembatan, dan menghancurkan rumah-rumah.
Salah satu kota di Polandia, Wroclaw, akan menghadapi banjir di sepanjang sungai Oder dan Bystrzyca.
Relawan dan pekerja darurat berlomba melindungi bantaran sungai pada Selasa (17/09/2024).
Di antara mereka, programmer IT berusia 44 tahun Michal Nakiewicz bergabung dengan para sukarelawan.
Dia menumpuk karung pasir di tepi Bystrzyca.
Nakiewicz mengatakan banyak warga yang secara sukarela membantu.
“Saya melihat orang tua dan anak-anak membantu membuat pasir. Saya bahkan melihat anak-anak berusia 5 atau 6 tahun, jadi cukup sibuk,” katanya.
Pada saat yang sama, pihak berwenang memerintahkan evakuasi warga Wrocław. Sebuah rumah besar di Republik Ceko terendam banjir setelah Badai Boris melanda Eropa Tengah pada akhir pekan.
Namun, banjir tampaknya telah melewati kota Wrocław di bagian selatan negara itu.
Tepatnya di Levin Brzeski.
Air terus naik hingga setinggi pinggang warga Brzeski.
“Saya tinggal di sana. “Ada sekitar 1 meter 10 sentimeter (39,8 inci), 1 meter 20 sentimeter (40,2 inci) air di taman, dan air terus meningkat,” warga Brzeski, Marek Karas, seperti dikutip Al Jazeera.
Warga harus mengarungi air untuk mencapai kamp pengungsi.
Kapal ambulans pun dikerahkan untuk mengevakuasi warga.
Pada saat yang sama, 15 ribu orang dievakuasi ke Republik Ceko.
Namun masih banyak warga yang terjebak banjir.
Oleh karena itu, pemerintah mengerahkan helikopter untuk mengirimkan pasokan bantuan ke daerah-daerah tersebut.
Sementara itu, beberapa daerah telah membangun bendungan untuk membatasi banjir.
Diantaranya di Hongaria, Visegrad dan Szentendre.
Pulau Margaret di Budapest ditutup untuk mengatasi puncak permukaan air.
Menurut para ahli, perubahan iklim disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang dilakukan manusia.
Hal ini menyebabkan frekuensi dan intensitas cuaca semakin meningkat dan ekstrem.
Hujan deras dan banjir di beberapa wilayah.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain yang berhubungan dengan Eropa Tengah