Banjir Brasil Selatan: Korban Tewas Jadi 75 Orang, 103 Lainnya Hilang, dan 88.000 Warga Mengungsi

TRIBUNNEWS.COM – Sedikitnya 75 orang tewas akibat banjir di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil selatan, selama seminggu terakhir.

Menurut otoritas setempat, jumlah orang hilang akibat banjir mencapai 103 orang.

Banjir juga mendatangkan malapetaka di seluruh wilayah.

“Secara keseluruhan, sekitar 800.000 orang terkena dampak banjir di negara bagian Rio Grande do Sul, dan lebih dari 88.000 orang kehilangan tempat tinggal,” kata Departemen Pertahanan Sipil Rio Grande do Sul pada tanggal 5 Mei 2024.

Sekitar 16.000 orang berlindung di sekolah, gimnasium, dan tempat penampungan sementara lainnya.

Hingga Sabtu sore (4/5/2024), menurut Fox Weather, informasi terkini dari otoritas sipil, ratusan warga juga tanpa aliran listrik dan putus asa.

“Saya ulangi dan tekankan: kehancuran yang kita alami belum pernah terjadi sebelumnya,” kata gubernur negara bagian tersebut, Eduardo Leyte, pada pagi hari tanggal 5 Mei 2024.

Negara bagian Rio Grande do Sul telah mengalami hujan lebat selama seminggu.

Bento Goncalves mencatat curah hujan lebih dari 21 inci selama badai, sementara beberapa alat pengukur lain di wilayah tersebut menerima curah hujan lebih dari 19 inci.

Leyte sebelumnya mengatakan negara memerlukan semacam ‘Rencana Marshall’ untuk pemulihan.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi Rio Grande do Sul untuk kedua kalinya pada 5 Mei 2024.

Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi Menteri Pertahanan Jose Musio, Menteri Keuangan Fernando Haddad, dan Menteri Lingkungan Hidup Marina Silva.

Al-Jazeera melaporkan bahwa pemimpin dan timnya mengunjungi jalan-jalan Porto Alegre yang banjir dengan helikopter.

“Kita perlu menghentikan bencana yang telah hilang,” kata Presiden Lula kepada wartawan, “pertama-tama kita harus melihat bencana apa yang bisa terjadi dan mengambil tindakan.” Paus Fransiskus mendukung langkah-langkah perdamaian dalam konflik Israel-Hamas Paus Fransiskus mengatakan banjir di Brasil membawa bencana dalam beberapa doa (Vatican News) Paus Fransiskus berdoa untuk Brasil

Dalam Misa di Vatikan pada Minggu (5/5/2024), Paus Fransiskus menyikapi bencana banjir di Brazil dengan serangkaian doa.

“Semoga Tuhan menerima mereka yang meninggal dan menghibur mereka yang terpaksa meninggalkan keluarga dan rumah mereka,” kata Paus Fransiskus.

Hujan lebat yang mulai terjadi pada Senin (29 April 2024) diperkirakan masih akan berlanjut hingga 5 Mei 2024.

Institut Meteorologi Nasional Brasil (INMET) melaporkan pada Kamis (2 Mei 2024) bahwa beberapa daerah, termasuk lembah, lereng gunung, dan kota, menerima curah hujan 300 mm (11,8 inci) dalam waktu kurang dari seminggu.

Hujan lebat merupakan bencana lingkungan keempat yang melanda negara bagian itu dalam setahun, menyusul banjir yang menewaskan 75 orang pada Juli, September, dan November 2023.

Cuaca di Amerika Selatan dipengaruhi oleh fenomena cuaca El Nino.

El Niño sendiri merupakan fenomena alam periodik yang menghangatkan permukaan air Samudera Pasifik Khatulistiwa.

Di Brasil, El Nino secara historis menyebabkan kekeringan di wilayah utara dan curah hujan tinggi di wilayah selatan.

Dampak El Nino tahun ini sangat besar.

Para ilmuwan mengatakan cuaca ekstrem lebih sering terjadi karena aktivitas manusia.

“Tragedi ini akan terus berlanjut, menjadi lebih buruk, dan akan lebih sering terjadi,” kata Sueli Araujo, koordinator kebijakan publik di Climate Observatory, sebuah jaringan yang terdiri dari puluhan kelompok lingkungan dan sosial.

(Tribunnews.com, Andari Vulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *