Bangkrut, Benarkah Sepatu Bata Merek Asli Indonesia? Ini Faktanya

Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destriavan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Shoes Bata Tbk (BATA) menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Bagaimana sejarah sepatu Bata yang terkenal populer di Indonesia?

Meski namanya Indonesia, Bata bukanlah produk asli Indonesia. Perusahaan ini berasal dari Eropa Timur yaitu dari Republik Ceko.

Bata didirikan oleh pengusaha Ceko Tomáš Bata. Tomas Bata sendiri lahir pada tanggal 3 April 1876. Tomas meninggal dalam usia 56 tahun pada tanggal 12 Juli 1932. Ia adalah seorang pengusaha asal Ceko dan pendiri perusahaan sepatu Bata.

Menurut situs resmi Bata, perusahaan sepatu tersebut didirikan oleh keluarga Bata. Bata atau T&A Bata Shoe Company didirikan di Zlín, Cekoslowakia atas nama dua bersaudara, Tomasz, Anna dan Antonin Bata (1894).

Keluarga ini memiliki sejarah panjang dalam bisnis pembuatan sepatu, mencakup delapan generasi dan lebih dari tiga abad. Warisan ini dengan cepat membuat perusahaan barunya terkenal.

Pada tahun 1904, Thomas pindah ke Lynn, yang saat itu merupakan pusat pembuatan sepatu dunia. Dia bekerja di jalur perakitan dan belajar tentang mesin seperti robot Matzeliger.

Sekembalinya, ia mulai bekerja sebagai mekanik dan mendirikan jalur perakitan di Zlín pada tahun 1927. Berkat inovasi dan perdagangan jarak jauh, Tomasz menghidupkan kembali produksi sepatu. Sejak didirikan, perusahaan telah berkembang pesat dalam produksi dan peningkatan keuntungan.

Kariernya terhenti ketika ia meninggal dalam kecelakaan pesawat karena cuaca buruk. Thomas tewas dalam kecelakaan pesawat (Junkers J13 D1608) pada tahun 1932 di dekat Bandara Zlin ketika mencoba terbang ke Möllin di Swiss dalam cuaca buruk karena kabut tebal di daerah tersebut.

Karyanya dilanjutkan oleh putranya, Thomas J. Bata. Thomas J. melanjutkan produksi sepatu dengan nama perusahaan setelah pindah ke Kanada pada tahun 1939. Pemandangan Bata di Indonesia

Produk perusahaan ini berlokasi di lebih dari 50 negara, dan lokasi produksinya berada di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual 14 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia, perusahaan alas kaki Bata mengoperasikan PT Shoes Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1939. Namun konon nama sepatu tersebut sudah ada di Indonesia sejak tahun 1931.

Bata saat itu bekerjasama dengan NV, Belanda-Indisch sebagai importir sepatu yang bekerja di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, Thomas Bata mendirikan pabrik sepatu di pusat pabrik karet di kawasan Kalibata yang berlokasi di Jl. Kalibata Raya. , Produksi sepatu Pachala Jakarta Selatan tahun 1940,” kata perusahaan itu dalam keterangannya dikutip, Minggu (5/5/2024).

Pada tahun 1982, pada tanggal 24 Maret, PT.Sepatu Bata, TBK dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1994, pembangunan pabrik sepatu di Purvakarta selesai dibangun. Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata mengkhususkan diri dalam produksi produk injection molding baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

“Bata mengoperasikan jaringan ritel 435 toko di seluruh negeri yaitu Family dan City Store,” tambahnya. Para pekerja membuat sepatu dan boots merek Bata di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (6/2/2016). PT Shoes Bata, Tbk memproduksi 4 juta pasang untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri 2016 dan menjualnya ke seluruh pelosok Indonesia. Warta Kota/angga bhagya nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA) Pabrik Purwakarta tutup

Sebelumnya, PT Shoes Bata Tbk (BATA) menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Baru-baru ini muncul video di platform Twitter (X) oleh akun bernama @never_alonee yang memperlihatkan adegan penutupan pabrik BATA di Purwakarta, Jawa Barat.

Akun tersebut mentweet bahwa pabrik BATA di Purwakarta telah berhenti berproduksi pada 30 April 2024, dan manajemen BATA mengumumkannya kepada publik pada Jumat (3/5) lalu. Alasan penutupan pabrik adalah rendahnya permintaan produk akibat persaingan yang ketat dan perubahan selera konsumen.

Video tersebut memperlihatkan ratusan pekerja pabrik BATA meninggalkan lokasi pabrik. Salah seorang pekerja terdengar berkata lirih, “Halo, Bata Hu.”

Sementara itu, dalam siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bata menjelaskan, langkah penghentian pembangunan pabrik Purwakarta berdasarkan Keputusan Kepala Daerah – 30 April 2024 telah disetujui sebelumnya. berdasarkan persetujuan Keputusan Panitia Seleksi tanggal 29 April 2024.

Bata telah berbuat banyak dalam empat tahun terakhir dalam menghadapi krisis dan tantangan industri terkait pandemi Covid-19 dan perubahan perilaku konsumen yang cepat. Perusahaan ini tidak dapat melanjutkan pengoperasian pabrik di Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap berbagai produk yang diproduksi di pabrik tersebut terus menurun dan kapasitas pabrik melebihi kemungkinan permintaan sumber daya berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia.

Akibat keputusan tersebut, perseroan tidak dapat melanjutkan operasional pabrik di Purwakarta, tulis Hatta Tutuko, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bata Shoes, dalam siaran pers, Jumat (3/5/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *