Laporan Jurnalis Tribunnews.com Andrapta Pramudias
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) memastikan akan menyelesaikan pembangunan 7.300 base transceiver station (BTS) pada tahun ini.
Fadila Mather, Direktur Senior BAKTI Cominfo, mengatakan progres pembangunan 7.300 BTS telah mencapai 94 persen.
Dalam wawancara dengan direktur berita Tribune Network, Phoebe Mahendra Putra di gedung Palmera Tribune, dia berkata: “Kami berusaha untuk terus menyelesaikan 373 sisanya, sisanya berada di Papua meskipun ada tantangan keamanan. , Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan, tantangan di Papua bukan secara geografis melainkan keamanan.
Inda, sapaan akrabnya, mengatakan banyak ancaman yang kerap dialami mitra BAKTI selama membangun BTS di Bumi Centrawasi.
Meski demikian, ia menegaskan BTS menargetkan penyelesaian pembangunan pada tahun ini. Indah ingin masyarakat segera bisa menikmati kecepatan layanan ini.
“Dengan adanya program Tol Langit saat itu, Pak Jokowi mulai mengintegrasikan teknologi BTS. Dari tahun 2015 hingga saat ini, kita hampir menyelesaikan desa-desa berpenduduk untuk menyediakan telepon seluler 4G. Oleh karena itu, kita berharap sisa 373 sasaran tersebut dapat kita penuhi. selesai tahun ini juga.
Sebagai tambahan informasi, 7.300 BTS tersebut terdiri dari 1.682 BTS USO yang semuanya on-air, dan sisanya 5.618 merupakan BTS 4G.
Pada Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian BTS Sinyal 4G Bakhti dan Satelit Integrasi 1 Republik Indonesia (SATRIA-1) di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung pembangunan Menara BTS yang terhenti karena isu korupsi.
Meski demikian, ia menegaskan BTS akan terus membangun untuk kepentingan masyarakat.
“Masalahnya kan ada masalah, korupsi, jadi hentikan. Nah, waktu itu saya bilang ke Jaksa Agung: ‘Pak, selesaikan masalah yurisdiksi yang korup. Tapi jangan hentikan masalah pembangunan ini’,” kata Jokowi. dikatakan .
Sebab, suatu proyek bisa terhenti jika ada permasalahan, terutama korupsi.
Jokowi mengatakan proyek menara BTS 4G masih bisa dilanjutkan untuk kepentingan masyarakat.
“Ini demi kepentingan rakyat. Seharusnya tidak ada masalah hukum, proyek terhenti. Proses hukum terus berjalan, (pembangunan) ini tidak bisa dilanjutkan. Uang hilang, proyek tidak jalan, semua orang kehilangan uang yang ada.” tetap dan benar,” kata Presiden.
Usai menyelesaikan pembangunan BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud, Jokowi memerintahkan jajarannya segera menyelesaikan pembangunan BTS serupa di Papua.