Bakal Capres AS Jill Stein Unggah Iklan Propaganda Genosida Israel yang Paling ‘Mencolok Mata’

TRIBUNNEWS.COM – Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Hijau, Jill Stein, mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan video iklan propaganda pemerintah Israel di media sosial X.

Dalam video tersebut, Israel mengklaim tidak ada warga Gaza yang tidak bersalah.

Menurut Israel, banyak warga Gaza yang ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kini video tersebut sudah tidak ada lagi karena sudah dihapus.

Melalui akun X miliknya, Stein mengecam keras video tersebut.  Dia menyebutnya sebagai “retorika paling terang-terangan Israel tentang genosida.”

“Dunia harus mengecam hal ini dengan sekuat tenaga,” cuitnya pada Selasa (18/6/2024). Permintaan bantuan ke Israel telah ditangguhkan

Sekitar seminggu yang lalu, Stein meminta untuk menangguhkan bantuan militer AS ke Israel.

Ia pun mengaku akan segera menghentikan bantuan jika terpilih pada pemilu presiden AS November mendatang.

Stein mengatakan bahwa Israel kini dipimpin oleh “pemerintahan apartheid.” Selain itu, ia meminta Israel dan Palestina untuk mendukung “perdamaian sejati”.

Saat diwawancarai Arab News, Stein mengklaim bahwa kebijakan AS dalam konflik Israel-Palestina didorong oleh para pelobi.

Menurutnya, siapa pun yang menentang pemerintah Israel karena pembersihan etnis di Palestina akan dicabut hak konstitusionalnya.

Stein menyatakan ingin menghentikan “tindakan represi” polisi terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi di kampus untuk memprotes pengiriman senjata ke Israel.

“Di Amerika, orang Arab dan Muslim dipandang rendah,” kata Stein.

Dia mengatakan mereka adalah korban Islamofobia dan kekerasan terhadap orang Arab di AS.

“Ada pelanggaran total terhadap hak konstitusional kami, yang dilakukan oleh pemerintah, untuk menghentikan dialog kami.”

“Orang-orang mencoba melawan genosida yang kita lihat langsung di iPhone dan layar komputer kita.”

“Kami ingin membicarakannya, tapi Partai Demokrat dan Republik ingin melabeli diskusi ini sebagai hasutan, pengkhianatan, dan mencoba mengkriminalisasinya,” ujarnya.

Menurut Stein, pengiriman senjata ke Israel merupakan pelanggaran hukum Amerika dan pelanggaran hak asasi manusia.

“Bagaimanapun, memberikan senjata dan bantuan militer kepada Israel saat ini adalah tindakan ilegal,” katanya.

Ia mengatakan saat ini komunitas Arab-Amerika sedang menghadapi ketidakadilan yang luar biasa.

Stein yakin masyarakat berhak mendapatkan suara politik yang lebih kuat dan perlindungan dari pelecehan.

Dia mengutuk serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu. Namun, ia mengatakan dunia tidak bisa menutup mata terhadap kekerasan terhadap warga Palestina sejak berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Menurutnya, kritik terhadap Negara Israel dan tindakannya bukanlah anti-Semit.

“Israel harus mundur. Kekerasan sebagian besar dilakukan oleh Israel. Dilarang menargetkan atau kehilangan warga sipil.”

“Berhenti membunuh orang, Anda [Israel] harus menghentikan pendudukan, Anda harus menghentikan pembersihan etnis, Anda harus berhenti menghancurkan rumah-rumah penduduk dan menjarah rumah mereka, Anda harus berhenti menghancurkan lahan pertanian dan pohon zaitun mereka, Anda harus menghentikan perang besar melawan Israel. orang-orang Palestina”.

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *