TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Karmila Sari, mendorong peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) bagi daerah penghasil migas.
Hal ini sejalan dengan disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Produksi Nikel yang Adil dan Berkelanjutan di Indonesia” yang ditulis oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
“Rekomendasi yang menarik dari isi disertasinya antara lain terkait disparitas pendanaan pendapatan daerah dan pusat dari migas,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/10/2024).
“Nah, di Riau sebagai daerah penghasil minyak, kita harus kembali bersuara tegas agar DBH bisa maksimal, khususnya bagi daerah penghasil, agar penyalurannya lebih proporsional dan tepat, mengingat daerah tersebut memerlukan pembangunan yang signifikan. bersikap adil dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Karmila juga menghadiri sidang promosi doktor Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang diselenggarakan oleh program doktor Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia.
“Saya turut bangga atas keberhasilan Pak Presiden Golkar Bahlil Lahaladia menyelesaikan gelar akademiknya. Beliau memberikan contoh yang baik, meski berkomitmen, tidak menjadi kendala untuk menyelesaikan gelar doktor, meski dengan predikat sangat memuaskan dan selesai dalam waktu 2 tahun. ,” kata Karmila.
Sejumlah tokoh pun turut serta dalam pembukaan Sidang Promosi Doktor.
Diantaranya adalah Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, politisi Golkar Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, dan Aburizal Bakrie.
Jadi politisi Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, dan Ahmad Muzani.
Kemudian Ketua DPD RI Sultan Najamudin, anggota DPR RI, pengurus DPP Golkar dan rekan-rekan HIPMI beserta jajaran menteri. (*)