Bahan Baku Lokal Melimpah, Menperin Dorong Investasi Industri Kosmetik dari Multinational Brands

Reporter Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM – Karena sumber daya alam Indonesia merupakan modal yang kuat maka negara akan sejahtera. Industri yang berbeda dapat berkembang jika mereka menggunakan produk alami atau bahan baku lokal.

Saat ini, penggabungan bahan-bahan alami ke dalam kosmetik (kosmetik organik) yang berasal dari minyak atsiri, tumbuhan, dan tumbuhan laut mendorong industri lokal untuk berinovasi menciptakan produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.

Menurut statistik dari Statista, penjualan global kosmetik organik atau produk yang menggunakan bahan alami diperkirakan akan meningkat rata-rata 6,85% hingga tahun 2028.

Sementara itu, pendapatan industri kosmetik diperkirakan tumbuh rata-rata 5,9 persen pada tahun 2028.

Berdasarkan tren tersebut, Indonesia memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk alam dengan 30.000 spesies tumbuhan berkhasiat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahan baku yang digunakan untuk membuat kosmetik hanya sebagian kecil.

Agus mengatakan, “Hanya 350 spesies yang digunakan dalam produksinya. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk menciptakan identitas baru dan bersaing dengan kosmetik lokal.” Agus berkata: Jakarta International Expo, Rabu (29 Mei 2024).

Berdasarkan statistik yang ada, penggunaan kosmetik per kapita di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara pesaingnya seperti Thailand dan Malaysia, meskipun memiliki jumlah penduduk yang lebih besar dibandingkan negara-negara tersebut.

Hal ini termasuk industri kecantikan, yang menghasilkan PDB sekitar 150 miliar dolar, dimana sekitar 30 persen berasal dari dalam negeri dan 70 persen dari luar negeri. Ini merupakan peluang besar bagi industri lokal.

“Saya senang mendengar angka-angka ini. Artinya Indonesia punya potensi itu, jadi saya ingin brand-brand internasional bisa bekerja di industri kecantikan dan saya melihat Indonesia sebagai sumber untuk mulai berinvestasi di sini,” kata Menperin.

Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada saat ini adalah dengan menggalakkan penggunaan produk kosmetik Tanah Air.

Agus, Kementerian Perindustrian akan menciptakan solusi untuk mengatasi permasalahan terkait produk kosmetik, salah satunya dengan program kerja sama antara pertanian dan industri farmasi dalam rangka meningkatkan pasokan bahan baku bagi kalangan industri kosmetik.

Kosmetik halal merupakan peluang yang menguntungkan bagi pelaku usaha selain menghubungkan pasarnya dan menggunakan bahan baku lokal.

Mengingat Indonesia memiliki populasi Muslim yang besar dan produk halal merupakan suatu keharusan, maka industri kosmetik tanah air harus dapat meningkatkan produksi dan produksi kosmetik halal.

Industri kosmetik merupakan salah satu sektor terdepan dalam penerapan produk halal.

Kementerian Perindustrian fokus memperkuat industri halal dengan menyelenggarakan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) mulai tahun 2022 guna memfasilitasi sertifikasi produk halal, mendukung promosi produksi halal, dan memberikan apresiasi kepada pengusaha industri yang telah melakukan proses tersebut. sertifikasi produk halal. Sistem dengan berita dan perkembangan terkini.

“Tentunya kami berharap dapat memperkenalkan kosmetik Indonesia ke pasar internasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat kosmetik halal dunia,” kata Agus.

Menperin mengucapkan terima kasih kepada PERKOSMI yang telah melaksanakan ICI yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak tahun 2006.

Pada tahun 2024, tema ICI adalah “Inovasi dan Pengembangan untuk Mempercepat Pertumbuhan Pasar Kosmetik Indonesia”.

Tema ini dinilai paling penting untuk mengenalkan dan memperkenalkan material, kemasan, peralatan dan mesin laboratorium terkini dari kawasan dan dunia kepada industri kecantikan Indonesia dan ASEAN.

Kami berharap ICI 2024 berhasil dilaksanakan dan menjadi katalis peningkatan produksi dan inovasi kosmetik tanah air, serta berperan penting dalam pengembangan industri minyak kosmetik,” jelas Menperin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *