TRIBUNNEWS.COM – Hizbullah tiba-tiba mengancam akan menyerang Siprus. Pemimpin milisi Syiah, Hassan Nasrallah, mengatakan negara di Mediterania timur itu ingin menjadi bagian dari perang antara Hizbullah dan Israel.
“Membuka bandara dan pangkalan di Siprus bagi musuh Israel untuk menyasar Lebanon berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang dan kelompok perlawanan akan menganggapnya sebagai bagian dari perang,” ancam Nasrallah, Rabu (19 Juni 2024).
Ini adalah pernyataan pertama dari kepemimpinan Hizbullah di negara kepulauan kecil Eropa yang sangat dekat dengan Lebanon.
Meski baru pertama kali disebutkan, pernyataan ini mungkin mengejutkan banyak orang.
Komentar Nasrallah kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan tidak hanya di Siprus, negara kepulauan yang terbagi secara etnis, namun juga di Yunani, sekutu dekat Nicosia dan Israel.
“Ini adalah ancaman militer yang belum pernah terjadi sebelumnya,” Gabriel Haritos, pakar hubungan Siprus-Israel di Hellenic Foundation for European and Foreign Policy (Eliamep) yang berbasis di Yerusalem, mengatakan kepada Middle East Eye.
“Hizbullah sama sekali tidak jauh. Jika mereka berhasil menyerang pinggiran kota Tel Aviv, maka mereka bisa menyerang Siprus. “Itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan,” kata Haritos seperti dikutip middleeasteye.net.
Ancaman itu muncul ketika Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos mengadakan pertemuan dengan rekannya Antony Blinken di Washington pada Senin.
“Siprus adalah pemain penting di kawasan ini dan merupakan kemitraan bagi Amerika Serikat yang sangat kami hargai,” kata Blinken.
Sejak 7 Oktober, Siprus telah menjadi pusat pasukan khusus Amerika. Operator Perang Khusus Angkatan Laut AS melakukan pelatihan bersama dengan rekan-rekan mereka di Siprus tahun ini.
Siprus juga secara aktif memantapkan dirinya sebagai titik pengiriman bantuan ke Gaza, dengan pelabuhan Larnaca menjadi pelabuhan masuk pertama bantuan menuju pelabuhan Gaza yang dibangun AS.
Ancaman Nasrallah terhadap Siprus menunjukkan bahwa Hizbullah prihatin dengan hubungan mendalam antara Israel dan AS dengan negara kepulauan di Mediterania timur, hanya 260 km di lepas pantai Lebanon.
“Hizbullah jelas frustrasi karena Siprus telah menandatangani pakta kerja sama strategis dengan Amerika,” Constantinos Filis, direktur Institute of Global Affairs di Athena, mengatakan kepada MEE.
Dalam dekade terakhir, Israel semakin dekat dengan Siprus dan Yunani. Yang pertama terbagi antara pemerintah Yunani yang diakui secara internasional di selatan dan pemerintah Siprus Turki di utara, yang hanya diakui oleh Ankara.
Ironisnya, Siprus, seperti Yunani, juga mendapat manfaat dari masuknya investasi properti Israel dalam beberapa tahun terakhir seiring kembalinya minat investor Lebanon.
Ketika pertempuran sengit terjadi di Gaza dan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, Israel menggunakan hubungan strategisnya dengan Siprus untuk tujuan militer.
Angkatan Udara Israel juga dilaporkan menggunakan wilayah udara Siprus untuk melakukan latihan simulasi skenario serangan Iran terhadap Israel. Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (dokumen AFP)
Namun, Siprus telah bekerja sama dengan Israel dalam bidang keamanan selama bertahun-tahun.
Mulai tahun 2021, bersama dengan Yunani dan Amerika Serikat, mereka berpartisipasi dalam latihan angkatan laut tahunan dengan julukan “Noble Dina”. Mereka juga melakukan latihan angkatan laut besar-besaran pada tahun 2023, ketika angkatan laut Israel akan berlayar ke Siprus.
Pasukan khusus Israel juga berlatih di Siprus, yang medan berbatunya menyerupai Lebanon.
Michael Harari, mantan duta besar Israel untuk Siprus, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa ancaman Nasrallah terhadap pulau itu menunjukkan kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan operasi.
Siprus merupakan negara yang merupakan bagian dari Eropa, namun letaknya sangat dekat dengan Afrika, Asia dan Eropa. Letaknya 113 kilometer di selatan Turki dan 120 km di barat Suriah. Ibu kota negara ini adalah Nikosia
Negara ini dinilai sangat strategis, oleh karena itu Israel menjaga kerja sama erat dengan negara ini di segala bidang.
Negara seluas 9.251 kilometer persegi ini memiliki populasi 1.251 jiwa, yang sebagian besar berbahasa Yunani dan Turki.