TRIBUNNEWS.COM – Badai Ernesto melanda Bermuda, wilayah seberang laut Inggris di Samudra Atlantik Utara.
Untuk persiapan datangnya badai di Bermuda, pejabat menutup sementara transportasi umum dan menutup bandara pada Jumat malam (16/8/2024).
“Badai Ernesto adalah ancaman nyata bagi masyarakat kita. “Ini bukan sebuah badai yang bisa dianggap enteng,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Michael Weeks.
Perusahaan listrik Belco mengatakan badai tersebut menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar pulau.
Badai Ernesto mematikan listrik 5.400 dari 36.000 pelanggannya di Bermuda pada Jumat sore (16/8/2024), kata perusahaan energi Belco.
Sekitar 26.100 dari 36.000 pelanggan mati listrik pada pukul 09:00 waktu setempat.
Perusahaan mengatakan mereka menarik pekerja pemeliharaan keluar dari ladang karena terlalu berbahaya untuk dikerjakan.
Badai kategori 1 melanda Bermuda, rumah bagi sekitar 64.000 orang, dengan kecepatan angin maksimum 140 km/jam (87 mph).
Ernesto diperkirakan akan meninggalkan Bermuda secara bertahap sepanjang hari itu, menurut Pusat Badai Nasional (NHC) Amerika Serikat.
Badai kemudian akan bergerak ke utara-timur laut dalam jalur yang membawanya dekat atau timur provinsi Newfoundland dan Labrador di Kanada pada Senin malam (19/8/2024), kata NHC.
Ernesto sebelumnya mencapai Laut Karibia bagian timur laut.
Badai Ernesto telah menyebabkan puluhan ribu orang tanpa listrik dan air di Puerto Rico setelah melanda wilayah AS sebagai badai tropis.
Lebih dari 180.000 orang hidup tanpa aliran listrik di Puerto Rico lebih dari dua hari setelah badai.
Sebanyak 170.000 orang lainnya terdampar ketika Dinas Cuaca Nasional memperingatkan adanya “kondisi panas dan lembab yang berbahaya”.
Arus kuat dan gelombang besar yang berbahaya juga mungkin terjadi di Turks dan Caicos, Bahama, dan Atlantik Kanada selama beberapa hari ke depan, menurut NHC.
“Ini tidak mudah,” Andres Cabrera, 60, yang tinggal di kota pesisir di North Carolina tanpa air bersih atau listrik, mengatakan kepada The Associated Press.
Seperti banyak orang di Puerto Rico, dia tidak mampu membeli generator atau panel surya. Cabrera mengatakan dia mengandalkan “angin dari jalanan” untuk membantu.
Di Kepulauan Virgin, AS, para pejabat juga berupaya memulihkan aliran listrik, dan 80 persen pelanggan telah tersambung kembali.
Ernesto adalah nama badai kelima dan badai ketiga pada musim badai Atlantik tahun ini.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) memperkirakan akan terjadi musim badai Atlantik yang kuat tahun ini karena suhu laut yang mencapai rekor pemanasan.
Antara 17 dan 25 badai diperkirakan akan melanda, dengan empat hingga tujuh badai besar.
(TribuneNews.com, Andari Ulan Nugrakhani)