Awas Microsleep, Cuaca dan Jalur Mulus Tol Trans Jawa Bisa Bikin Pemudik Terlena

Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Jalur pulang melalui Tol Trans Jawa menawarkan banyak pemandangan dan kontur jalan tol, yaitu lurus, berkelok, naik turun.

Jika berkendara terlalu lama, jalan tol yang lurus bisa terasa membosankan dan membuat pengemudinya lelah dan mengantuk.

Saat melewati kawasan Salatiga menuju Surabaya, Tol Trans Jawa di kawasan ini memiliki kontur lurus yang mampu menenangkan pengendara dan tanpa disadari menimbulkan micro-sleep.

Microsciatica sendiri merupakan suatu kondisi dimana tubuh kehilangan kesadaran, seperti tertidur selama satu hingga dua detik, dan dapat terjadi saat kendaraan sedang melaju sehingga menimbulkan risiko kecelakaan fatal.

Situasi ini tentu saja sangat berbahaya bagi pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan berbayar lainnya. Oleh karena itu, penumpang disarankan untuk beristirahat di rest area.

Di sepanjang Tol Trans Jawa terdapat tempat istirahat setiap 20-60 km, berdasarkan pantauan tim Tribunnews Tour De Java. Hal ini juga memerlukan perhatian.

Jangan pernah memarkir mobil Anda di pinggir jalan tol hari libur. Hal ini juga dapat menyebabkan efek samping.

Mengemudi di jalan tol Jakarta-Surabaya juga menyediakan banyak rambu dan spanduk untuk melepas lelah saat lelah.

Bahkan saat berkendara jarak jauh, para ahli menyarankan untuk istirahat setelah 4 jam berkendara. Sebab setelah 4 jam berkendara, konsentrasi tubuh biasanya menurun. Oleh karena itu, istirahat sangat diperlukan.

Selain itu, terkadang cuaca yang cepat berubah dari panas menjadi hujan membuat pemudik harus berkendara kencang.

Ingatlah bahwa genangan air di jalan dapat menyebabkan ban kehilangan daya cengkeram pada aspal yang biasa disebut dengan aquaplaning dan dapat berujung pada kecelakaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *