TRIBUNNEWS.COM – Seorang ibu di Jakarta Timur tega membiarkan anaknya berhubungan seks dengan pacarnya, bahkan merekamnya.
Pelaku, Neneng Komala Dewi (47), merekam hubungan intim dengan anak di bawah umur menggunakan telepon genggam.
Video porno tersebut digunakan untuk kepuasan pribadi Neneng yang merupakan seorang janda.
Setelah diadopsi berulang kali, Neneng jatuh cinta dengan pacar putranya dengan AR awal.
Hubungan romantis putrinya HR dengan AR berakhir selama setahun.
Ternyata Neneng yang awalnya hanya merekam kemesraan putranya dengan pacarnya, juga ingin dicintai.
Terungkap Neneng pernah mengajak pacar putrinya untuk bercinta. Namun ajakan tersebut tidak ditanggapi.
Hal ini disebabkan oleh bau badan Neneng. Pacar HR pun menolak ajakan Neneng untuk berhubungan seks.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur mengatakan, “NKD suka menjalin hubungan dengan pacar anaknya dan ingin menjalin hubungan dengannya. Namun pacar anaknya tidak mau menjalin hubungan dengannya karena alasan NKD, dia bilang itu bau.” AKBP. Menghubungi Armunanto Hutahene, Rabu (22/5/2024).
Neneng diketahui tinggal bersama putri dan kerabatnya di sebuah rumah kontrakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam kesehariannya, Neneng jarang berinteraksi dan tidak bekerja.
Dia juga membantu putrinya melakukan aborsi. Namun HR lahir di rumah pada 16 April 2024.
Ketua RT tempat tinggal Neneng dan HR, Nurali mengungkapkan, tindakan Neneng dan HR yang melakukan aborsi mengejutkan warga karena selama ini tidak mengetahui korban sedang hamil.
Pasalnya, baik pemerhati lingkungan maupun warga tidak pernah melihat orang asing datang selama tinggal di kawasan Duren Soviet.
“Saya belum lihat, kayaknya (pacar HR) pernah ke situ. Kalau soal anak Bu Neneng satu-satunya, cuma HR,” kata Nurali di Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). .kataku sambil mengkonfirmasi hal ini. , ,
Menurutnya, beberapa bulan sebelum kejadian, warga sekitar tidak melihat adanya perubahan fisik saat HR menunjukkan dirinya hamil.
Sehari-harinya seorang HR menjalani rutinitas normalnya sebagai seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tinggal serumah bersama ibu dan beberapa kerabat lainnya.
“Ada enam orang yang tinggal di (rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng tidak bekerja, dibantu keluarganya. Tidak ada kontak dengan lingkungan,” ujarnya. menggunakan uang laptop
Polisi mengungkap bagaimana Neneng membantu putrinya menggugurkan bayinya.
Awalnya, Neneng akan membelikan putranya laptop seharga Rp 2 juta. Namun, anak tersebut sedang hamil.
Dia juga menggunakan uang itu untuk membantunya menggugurkan putranya.
Meski awalnya HR tidak mau meminum pil aborsi
“Uang 2 juta rupiah itu untuk beli laptop,” kata Neneng kepada Kapolres Metro Jakarta Timur, Kompol Nicholas Arya Lilipali.
Neneng awalnya membeli beberapa minuman beserta nanas kecil untuk menggugurkan kandungannya.
Namun upaya tersebut tidak berhasil. Tak mau menyerah, Neneng akhirnya meminta bantuan temannya Ann alias Nyai (55) untuk membeli obat aborsi di Pasar Pramuka.
Obat-obatan yang dibelinya adalah Amoksisilin 500 mg (5 tablet), Protacid Misoprostol 200 mg (6 tablet), Calnex Tranexamic Acid 500 gr (6 tablet), dan Asam Mefenamat 500 gr (6 tablet).
HR meminum obat ini saat sedang hamil 7 bulan.
Usai menjalani pengobatan, HR akhirnya melahirkan sang buah hati pada 16 April 2024 di kamar mandi kontrakan kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Anak laki-laki itu masih hidup ketika dia dilahirkan. Namun kesehatannya memburuk dan dia memerlukan perhatian medis.
Meski kondisi anak laki-laki yang dilahirkannya masih baik-baik saja, namun kesehatannya buruk dan memerlukan perawatan.
Kemudian, Neneng membawa anak malang tersebut ke Puskesmas Malaka Jaya, Jakarta Timur.
Neneng mengaku kepada petugas kesehatan bahwa orang tua anak tersebut adalah sebuah mobil.
Dia bertemu dengan anak itu di toilet dekat rumah tempat dia disewa. Karena gangguan kesehatan, anak tersebut kembali dirawat di rumah sakit.
Bahkan setelah mendapat perawatan medis di RSKD Duren Sovit, nyawa bocah tersebut tak tertolong.
Tim medis yang curiga dengan kondisi korban akhirnya menghubungi Polsek Duren Sawit dan Satreskrim PPA Polres Jakarta Timur.
Perbuatan Neneng akhirnya diketahui polisi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bukan Sekedar Rekaman, Pikiran Neneng soal Cinta dengan Pacar Pacarnya Tak Terobati Akibat Tidur Fisik.