Awali Balas Dendam, Israel Serang Benteng Hizbullah di Lebanon Selatan

TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan mulai berperang di wilayah tersebut melawan Hizbullah di Lebanon selatan pada Minggu (28/7/2024) pagi.

Ledakan terdengar di kota pesisir Tirus dan beberapa desa di sepanjang perbatasan utara Israel, di wilayah Palestina, dan di Lebanon selatan.

Banyak tempat yang terkena dampak serangan Israel, kota pelabuhan Tirus di Lebanon selatan, kota Abbasiya dekat Tirus, Burj al-Shemali dekat Tirus, di mana terdapat kamp pengungsi Palestina.

Selain itu, serangan itu juga terjadi di lapangan antara kota Chmistar dan Taraiyya di Lembah Bekaa, basis Hizbullah di Lebanon timur, Al Jazeera melaporkan. Israel mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Hizbullah

Sebelumnya, militer Israel mengancam akan membalas serangan roket Hizbullah yang menewaskan 12 orang pada Sabtu (27/7/2024) di lapangan sepak bola di Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan menyebabkan 40 orang terluka.

Hizbullah membantah terlibat dan bertanggung jawab atas serangan itu.

Kelompok tersebut mengatakan roket tersebut jatuh karena sistem pertahanan udara Israel tidak mampu mencegatnya.

Saat itu, militer Israel menyalahkan Hizbullah dan bersumpah akan membalas serangan tersebut.

“Intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak dan anak laki-laki yang tidak bersalah,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari di akun @IDF X, Sabtu.

“Apa yang terjadi di Majdal Syams sangat buruk dan kami akan meresponsnya,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengancam Hizbullah.

“Hizbullah akan membayar harga yang sangat tinggi yang belum dibayar hingga saat ini,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan 40 roket ditembakkan dari Lebanon dalam tiga serangan terpisah pada hari Sabtu, salah satunya mendarat di Majdal Shams di Golan.

Per 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dalam blokade tersebut untuk melindungi rakyat Palestina dari ancaman Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan utara Israel, wilayah Palestina yang diduduki, dari perbatasan selatan Lebanon, yang merupakan pangkalan militer Hizbullah.

Hizbullah berjanji akan menghentikan serangan di perbatasan jika Israel menghentikan serangan militer di Jalur Gaza. Jumlah sayap

Saat Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (27/07/2024) bertambah menjadi lebih dari 39.258 orang dan 90.589 lainnya, serta 1.147 orang luka-luka. kematian di wilayah Israel, Anadolu Agency melaporkan.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan aktivitas dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengatakan Hamas masih menahan sekitar 120 tahanan, hidup atau mati, di Jalur Gaza setelah menukar 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024, lebih dari 21.000 warga Palestina saat ini masih berada di penjara Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Informasi lebih lanjut tentang konflik antara Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *