Awal Cekcok Ria Ricis dan Mertua Gara-gara Es Kurma Susu, Teuku Ryan Akui Khilaf: Tak Perlu Baper

MIMBAR.

Dalam putusan cerai Ria Ricis yang dilansir situs resmi Mahkamah Agung RI, kontroversi pertama muncul karena perkataan ibu Teuku Ryan, Hainul Nur Fitriyenni.

Menanggapi keputusan PA JAKARTA SELATAN nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS, Ricis menyayangkan ucapan Hainul.

Konon saat itu Ricis sedang menyiapkan minuman untuk berbuka puasa yakni es susu.

Sementara itu, Hainul menyinggung kebiasaan Ryan yang sudah dikenalnya sejak lama, tidak pernah minum es saat berbuka puasa karena punya banyak sekali.

Ricis mendengar perkataan Hainul dengan perasaan tidak enak, karena saat itu dia sedang hamil sehingga hormonnya tidak stabil.

Menanggapi gugatan tersebut, Ryan mengaku sudah berusaha meminta maaf dan mengakui kesalahannya kepada Ricis.

Dia bahkan menjelaskan kepada ibunya bahwa dia ingin minum es saat itu.

Hingga meminta Ricis tak terbawa perasaan, ia pun emosi.

Ryan pun menjelaskan, sang ibu tidak berniat ikut campur dalam rumah anaknya.

“Terdakwa mencoba meredakan situasi dengan mengatakan kepada ibu terdakwa bahwa terdakwalah yang ingin minum es saat itu.

Tergugat berpendapat penggugat tidak perlu terbawa suasana dan memahami pernyataan tersebut.

Ibu tergugat tidak mempunyai niat untuk menguasai, mengawasi atau mencampuri rumah penggugat dan tergugat.

Isi keputusan tersebut berbunyi: “Hal ini dilakukan terutama sebagai konsultasi dan pertanyaan rutin karena latar belakang ibu adalah seorang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Langsa, Aceh yang selalu peduli dan peduli terhadap kesehatan.”

Selain soal susu dan es, Ricis juga mengungkapkan kekecewaannya atas perkataan ibunda Ryan.

Kabarnya, selama bulan Ramadhan, Ryan sempat pergi syuting.

Kemudian ibunya menegurnya dengan mengatakan bahwa Ryan tidak boleh bekerja selama bulan puasa.

Mendengar perkataan mertuanya saat itu, Ricis kembali merasa sedih.

Aku mencoba bertanya pada Ryan, namun aku tidak menemukan jawaban yang cocok dan malah terus membela ibunya.

Menanggapi gugatan tersebut, Ryan mengaku meminta maaf jika perkataan ibunya menyakiti hati Ricis.

Ryan pun merasa Ricis hanya butuh perhatian dan kasih sayang. Teuku Ryan – Ria Ricis (tribunnews kolase)

“Terdakwa meminta maaf jika hal ini berdampak pada pelapor.

Tergugat juga merasa harus lebih berhati-hati, penuh kasih sayang dan menjaga segala tuntutan yang dijeratnya, agar penggugat tidak merasa sendirian dan ditinggalkan. “

Lebih dari itu, Ryan merasa telah melakukan kesalahan dalam sikapnya terhadap Ricis.

Karena saat itu Ryan sedang berpikir dan melakukan banyak hal.

Selain itu, ia mengaku membutuhkan dukungan dan pengertian dari istrinya.

“Namun sebagai suami dan kepala rumah, ada kalanya tergugat melakukan kesalahan dan lupa berperilaku sesuai dengan anggapan penggugat.

Hal ini terjadi karena banyak hal yang harus dipikirkan dan dilakukan terdakwa saat itu.

Dalam surat putusan tersebut dijelaskan: “Oleh karena itu tergugat memerlukan dukungan dan pengertian agar penggugat dapat memahami bahwa tergugat belum melakukan pembelaan dan belum menolak pendapat penggugat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ibu tergugat.”

(Tribunnews.com/Ayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *