Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengutuk tindakan pesawat tempur China yang melakukan serangan yang disengaja dan tidak dapat diterima.
Kecaman itu muncul setelah pesawat perang Tiongkok menembak jatuh helikopter MH-60R Angkatan Laut Australia yang sedang berpatroli di Laut Kuning, wilayah perairan internasional.
Menurut Marles, suar itu berada 300 meter (986 kaki) di depan helikopter militer Australia dan 60 meter di atasnya. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan karena pilot helikopter Seahawk Australia mengambil tindakan mengelak untuk menghindari terkena api.
Namun pemerintah Australia menilai serangan tersebut tidak dapat diterima karena kobaran api menimbulkan bahaya bagi pesawat dan awaknya serta berpotensi menyebabkan helikopter jatuh jika helikopter atau mesin helikopter terkena.
“Kami baru saja menjelaskan kepada Tiongkok bahwa tindakan ini tidak profesional dan tidak dapat diterima,” kata Marles, menurut CNN International.
“Ini adalah manuver berbahaya yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personel,” ujarnya.
Serangan semacam ini bukan kali pertama dilakukan Tiongkok. Dalam enam bulan terakhir, angkatan bersenjata kedua negara terlibat konflik dan saling bersentuhan sebanyak dua kali.
Salah satunya adalah serangan pada November tahun lalu ketika sebuah kapal angkatan laut Tiongkok dengan sengaja melukai beberapa penyelam Australia di perairan Jepang menggunakan sonar bawah air.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Wu Qiang membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa kapal Tiongkok menjaga jarak aman dari kapal Australia dan tidak melakukan aktivitas yang dapat mempengaruhi operasi penyelaman Australia.
Namun Australia menolak komentar tersebut. Akibat perbedaan pendapat tersebut, hubungan bilateral antara Tiongkok dan Australia lambat laun menjadi tegang. Australia memperkuat hubungan dengan Filipina
Untuk melawan serangan yang sedang berlangsung oleh pemerintah Tiongkok, militer Australia, Amerika Serikat dan Jepang telah sepakat untuk meningkatkan pelatihan tempur di Filipina.
Selain itu, hubungan pertahanan keempat negara sangat erat. Beberapa ahli berpendapat bahwa semakin berkembangnya kerja sama Australia, Amerika Serikat, dan Jepang dengan Filipina merupakan upaya untuk menyeimbangkan sikap Tiongkok yang semakin agresif.
“Ketika empat negara bertindak bersama, ada kekuatan dan makna. Pertemuan yang kami selenggarakan ini merupakan pesan yang sangat kuat kepada kawasan dan dunia tentang empat negara demokratis berdasarkan tatanan global,” kata Marles.