TRIBUNNEWS.COM – Seorang perenang Palestina bangga berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Weller Taraz, seorang perenang Palestina, lahir dan besar di Illinois, Amerika Serikat.
Dalam video yang dirilis Komite Olimpiade Palestina, Valerie mengaku selalu bangga membawa nama Palestina di kompetisi apa pun.
“Saya selalu ingin mewakili Palestina,” ujar perenang berusia 25 tahun itu, seperti dilansir Palestine Chronicle.
Menurutnya, banyak orang yang tidak yakin siapa dirinya karena mengira Valery bukan orang Palestina.
Namun, ia kesulitan membuktikan kepada dunia bahwa ia memang orang Palestina.
Valery menjelaskan, dirinya adalah korban dan dipaksa meninggalkan negaranya oleh Zionis.
“Saya tidak memilih pergi, paman saya tidak memilih meninggalkan Gaza, kami hanya diusir dan tidak bisa kembali,” ujarnya.
Selama ini, akunya, ia berusaha menjelaskan kepada dunia bahwa dirinya berasal dari Gaza.
Cara berjalannya memakan waktu lama.
“Ini memakan waktu lama bagi saya karena keluarga saya berasal dari Gaza dan membuktikan bahwa Anda memiliki properti di Gaza atau membuktikan bahwa Anda adalah penduduk asli atau kakek saya adalah warga Gaza bukanlah tugas yang mudah, apalagi saya meninggal. masih sangat muda,” jelasnya.
Meski sulit mengungkapkan kebenarannya, Valery mengaku ingin berkumpul kembali dengan keluarganya di Gaza.
“Jadi itu sulit, tapi saya selalu ingin kembali ke asal saya dan menghormati keluarga saya.”
Valery adalah perenang yang baik.
Dia memenangkan Renang Arab enam kali dan dianugerahi Medali Kehormatan dan Kebebasan Nasional Palestina oleh Otoritas Palestina pada tahun 2023.
Medali ini hanya diberikan kepada orang-orang di luar Palestina yang mendukung perdamaian dunia. Saya bangga mewakili Palestina di Olimpiade Paris 2024
Valery mulai belajar berenang pada usia tiga tahun dan memulai olahraga tersebut pada usia dua belas tahun.
Diakuinya, demi mengusung dan mengekspresikan jati diri Palestina, ia berlatih setiap hari.
“Saya berusaha keras untuk mewakili Palestina setiap hari dalam hidup saya. Saya mengajar di universitas saya dan saya memakai bendera di topi saya setiap hari,” katanya dalam sebuah wawancara.
Palestina menurunkan delapan atlet tinju, judo, renang, menembak, atletik, dan taekwondo untuk Olimpiade Paris 2024.
Bangga dengan Palestina, Valeria menjadi pembawa bendera Palestina pada upacara pembukaan Olimpiade.
Ia merasa melalui olahraga ia mampu mengekspresikan identitas Palestinanya. Perenang Palestina Valerie Taraz memamerkan tato bendera Palestina di lengannya usai Olimpiade Paris 2024.
“Pertandingan ini memberi kami identitas, memberi kami sesuatu yang lebih besar dari diri kami sendiri, tujuan yang lebih besar,” katanya.
Valery pun mengunggah beberapa foto keikutsertaannya di Olimpiade Paris 2024 melalui Instagram miliknya.
Dalam foto tersebut, Valery dengan bangga menampilkan tato bendera Palestina di lengannya.
Ia pun menuliskan caption di fotonya bahwa mimpinya untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 mewakili Palestina menjadi kenyataan.
“Kemarin menandai peristiwa yang luar biasa, 21 tahun dedikasinya dalam renang! Tidak ada yang membuat mimpi menjadi kenyataan,” tulis Valery.
Ia pun bercerita tentang perjuangannya lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Banyak kejadian malang yang terjadi, namun ia tetap berusaha untuk berpartisipasi di Olimpiade.
“Saya mendapat kehormatan besar untuk mewakili Palestina, menunjukkan bendera kami di samping nama saya dan dengan bangga berjuang untuk negara saya. Meskipun merupakan kerusuhan yang merobek dua pakaian, tidak memiliki topi yang layak dan hampir kalah dalam perlombaan, momen-momen ini semakin meningkat. Keajaiban berada di lapangan membuat penonton senang,” tulisnya.
Mengikuti Olimpiade Paris 2024, ia merasa sangat bersyukur dan bangga bisa membawa nama Palestina.
“Yang terpenting saya bersyukur atas kesempatan yang saya miliki untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Palestina kuat dan stabil,” tulisnya.
Valerie mengaku mengibarkan bendera Palestina tanpa mengetahui perbuatannya.
“Saya mewakili negara yang jauh lebih besar dari saya, dan saya selalu mengetahuinya,” tegasnya.
Setelah lolos ke Uji Coba Renang Olimpiade 2016 pada usia 16 tahun, Valerie juga meraih gelar BA di bidang Administrasi Bisnis dan Magister Manajemen Rantai Pasokan.
Tarazi meraih dua medali emas, tiga perak, dan satu perunggu pada Arab Games 2023 di Aljazair.
Hal ini menjadikannya peraih medali tertinggi dalam kompetisi olahraga tersebut.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Olimpiade Paris 2024