Atasi Perbedaan Cuaca, Kontingen Papua Barat Raih 3 Emas dan 1 Perunggu di Cabor Dayung PON 2024

Mengatasi perbedaan cuaca, Cabor Dayung PON dilansir wartawan, pasukan Papua Barat berhasil meraih 3 medali emas dan 1 medali perunggu pada tahun 2024. Tribunnews.com, Rinas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pedayung Papua Barat berhasil meraih tiga medali emas dan satu medali perunggu pada cabang olahraga dayung pada Pekan Olahraga Nasional 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Herlin Aprilin Lally menjadi salah satu atlet yang berhasil membawa pulang medali emas pada cabang olahraga dayung 200m putri.

Tak hanya itu, Dessi Welmince Robaha dan Pinon Robaha juga berhasil menambah perolehan medali emas Papua Barat di nomor stand up row tunggal putra dan putri.

Sisma Rabha dan Herlin Aprilin Lali juga meraih dua perunggu pada nomor kano 500 meter.

Pelatih dayung Indrapuri Papua Barat Jan Agus Romboas pada pertandingan di Waduk Keuliling mengakui timnya menghadapi tantangan cuaca yang berbeda antara Papua dan Aceh.

Namun hal tersebut tidak menjadi kendala besar bagi timnya.

Kami telah mempersiapkan atlet kami selama enam bulan dengan tujuan meraih medali emas. “Kami juga melakukan latihan intensif di Waduk Cipule, Karawang, Jawa Barat untuk mengenalkan para atlet dengan kondisi alam dan cuaca yang berbeda-beda,” jelas Jan Agus dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).

Bagi banyak orang, perbedaan alami antara Papua Barat dan Aceh dapat menjadi penghalang, tambahnya.

Papua Barat memiliki iklim tropis dan hutan lebat. Jelas berbeda dengan Aceh yang terkenal dengan perairannya.

Namun bagi para atlet dayung Papua Barat, perbedaan tersebut menjadi ujian bagi mereka untuk beradaptasi dan memperkuat kemampuannya.

Penyesuaian yang cepat dan latihan yang teratur memungkinkan para atlet West Papua beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Tidak hanya itu, mereka juga dapat mengeluarkan potensi maksimalnya dalam berkompetisi. Sekalipun harus bersaing di luar habitat aslinya.

John Agus mengatakan tantangan iklim dan alam di Aceh tidak bisa dihindari. Namun Anda harus menganggapnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan diri.

Dalam setiap tantangan, kata dia, selalu ada peluang untuk belajar dan berkembang.

Atlet kami sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Bermula dari latihan di Papua yang cuacanya sangat sulit. Ke Karawang yang kondisi alamnya berbeda, mereka sudah mempunyai modal mental yang kuat untuk menghadapi segala rintangan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *