Askrindo dan Jamkrindo Diusulkan Dapat Tambahan PMN Rp 3 Triliun

Laporan jurnalis Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), Perusahaan Asuransi, Penjaminan, dan Investasi BUMN akan menawarkan Penyertaan Modal Masyarakat (PMN) sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2025.

Dananya Rp2 triliun untuk Askrindo dan Rp1 triliun untuk Jamkrindo.

Dirjen IFG Hexana Tri Sasongko menawarkan PMN tersebut pada rapat permusyawaratan (RDP) Komisi VI DPR RI. MAK membahas usulan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2025.

“Kami usulkan tambahan PMN sebesar Rp3 triliun disertai review harga IJP,” kata Hexana di DPR di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Menurut Hexana, IJP perlu diperbaiki. Sebab jika tidak, rasio roda gigi akan melebihi 20 kali lipat.

Hal ini akan mempengaruhi profitabilitas karena akan terjadi kerugian dan berkurangnya ekuitas hingga tahun 2026.

Selain itu, alasan penting pengajuan PMN adalah untuk memperkuat permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, lanjutnya, pertumbuhan penyaluran KUR meningkat sebesar 42 persen (Rp 60 triliun) pada 2019-2020, dan total penyaluran KUR pada 20-23 mencapai 1,088 triliun.

Kredit Modal Kerja Revitalisasi Perekonomian Nasional (KMK PEN) Implementasi program KMK PEN dengan total pendanaan Rp 60 triliun untuk UMKM pada tahun 2020-2022.

“Ada ruang dalam kajian IJP dimana target KUR tahun 2024 sebesar Rp300 triliun, namun diperkirakan untuk merealisasikannya diperkirakan sekitar Rp230 triliun sehingga merupakan anggaran pendukung yang tidak bisa digunakan,” jelas Hexana.

Sebaliknya, kata Hexana, hal tersebut bisa digunakan untuk memisahkan penyempurnaan IJP sehingga perusahaan pada prinsipnya memberikan keberlanjutan secara organik di samping apa yang diberikan kepada PMN.

Dalam kesempatan tersebut, Hexana menjelaskan, selama 17 tahun, Rp1775 triliun telah disalurkan kepada 60,3 juta UMKM yang mempekerjakan 94 juta pekerja. Kabupaten yang memiliki KUR untuk membiayai UMKM menghasilkan PDB lebih tinggi dibandingkan kabupaten atau daerah yang menyalurkan KUR lebih sedikit.

“Kontribusinya terhadap PDB sangat besar. Tahun 2020-2021 pertumbuhannya 66 persen. Dampak sosialnya, kenaikan indeks pembangunan manusia lebih tinggi 25 persen di kabupaten dan kota yang pendanaan utamanya dari KUR,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *