Laporan reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan pemberian ASI (ASI) penting untuk mencegah stunting pada anak.
Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Satker Gizi dan Penyakit Metabolik IDAI, Dr. Corte Nurul Hafifah, SpA (K).
“ASI memberikan nutrisi yang lengkap untuk tumbuh kembang. Jadi ada makronutrien, mikronutrien, vitamin dan mineral. Ada zat bioaktif untuk imunitas tubuh sehingga bisa menurunkan infeksi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/10). /2024).
Dwarfisme adalah suatu kondisi dimana anak gagal tumbuh akibat kurangnya asupan nutrisi.
Dimana dalam jangka pendek dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak, metabolisme dan perkembangan fisik pada anak.
Infeksi merupakan salah satu faktor munculnya perawakan pendek.
Sebab, infeksi tersebut dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan malnutrisi.
Menurut dr Nurul, anak yang mendapat ASI memiliki risiko tertular jauh lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI.
Di sisi lain, Nurul mengingatkan, kenaikan berat badan tetap harus dipantau meski anak mendapat ASI eksklusif.
Sebab jika anak mengalami penurunan berat badan di bawah 6 bulan, Anda perlu mencari tahu apa penyebabnya. Daun katuk memiliki berbagai kandungan nutrisi yang dapat memperlancar dan memperlancar ASI. (Shutterstock) (Shutterstock)
Penurunan berat badan sendiri merupakan kondisi dimana pertambahan berat badan anak tidak mencukupi.
Dalam kondisi penurunan berat badan, berat badan anak tidak bertambah secepat yang diharapkan, bahkan menurun.
Dan dwarfisme biasanya selalu diawali dengan penurunan berat badan pada anak.
Jika ditemukan adanya masalah kenaikan berat badan pada usia ASI eksklusif, maka tenaga kesehatan akan menilai dan mengambil tindakan.
“Kami menawarkan saran yang baik mengenai menyusui, posisi yang tepat, penilaian perlekatan dan penambahan berat badan,” jelas Dr.
Tindakan selanjutnya harus sesuai dengan indikasi dan tidak sembarangan.