ASC Session 2 Bandung 2024 Dibanjiri Peserta Luar Kota 

Laporan Tribunnews.com oleh jurnalis Quirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Memasuki kompetisi musim kedua tahun 2024, ASC (Amoplus Sound Competition) menggelar ajang kompetisi audio mobil berstandar IASCA yang akan digelar pada Sabtu (29/6/2024) di Bandung.

Kompetisi ASC musim 2024 ini akan memberikan hadiah sebesar Rp 12 juta per kelas SQ dan SQL kepada setiap kota, namun minimal 10 peserta per kelas.

IASCA Indonesia merupakan kemitraan dengan International Auto Sound Challenge Association (IASCA) yang berbasis di Amerika Serikat, yang didirikan pada tahun 1989 dan merupakan asosiasi audio mobil pertama dan tertua di dunia.

Para peserta acara berangkat dari Bandung menuju Jakarta bersama tim ASC yang terdiri dari Sudi Hamzah dan Koko Ayung untuk berbagai kelas Sound Quality (SQ).

Penggunaan aturan dan yel-yel dari IASCA sangat menantang peserta untuk berkompetisi, misalnya pada kelas kompetisi dinilai dengan juri yang duduk bersebelahan di kursi depan kiri dan kanan.

Perlu adanya fine tuning agar poin yang didapat bisa optimal, sudah menjadi ciri khas kompetitor untuk “memasak” sistem mobilnya agar mendapatkan hasil terbaik.

Sementara itu, kelas lainnya dinilai oleh dua orang juri yang memimpin secara bergantian. Menarik juga untuk presentasi sistem audio dalam mobil pesaing, karena presentasi yang diberikan sistem dalam mobil mengoptimalkan beberapa poin analisis tonal dan teknis.

Setelah Bandung, ASC ke-3 akan dilaksanakan di Semarang pada 13-14 Juli 2024, sesi ke-4 di Surabaya dilanjutkan ke kota Solo, Batam, dan Palembang, serta ASC terakhir di Jakarta pada Oktober 2024.

Kompetisi fotografi

Konsep luas dalam menangkap lingkungan fotografi menjadi warna ASC Roadshow (Amoplus Sound Competition).

Kompetisi tahun 2024 ini akan menampilkan kompetisi fotografi di setiap kota besar yang menampilkan dua model cantik yang dipadukan dengan sound car untuk mendapatkan koleksi objek foto yang menarik.

Tim ASC juga memberikan berbagai penghargaan kepada para fotografer sebagai apresiasi atas kerja luar biasa mereka dalam menangkap dampak peristiwa ini dari berbagai sudut gambar mereka. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *