TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memanggil Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant setelah dia menuduh proksi Iran menghancurkan Pangkalan Udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan AS di Irak, pada Senin malam (24/8/2024) untuk telah menyerang.
Lima tentara Amerika terluka dalam serangan itu.
Menurut Lloyd Austin, serangan tersebut merupakan eskalasi yang berbahaya.
“Llyod Austin dan Yoav Gallant sepakat bahwa serangan milisi sekutu Iran terhadap pasukan AS yang ditempatkan di Pangkalan Udara Ain al-Asad di Irak barat mewakili eskalasi berbahaya dan peran Iran dalam mengganggu stabilitas kawasan,” Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dikatakan. ) dalam pengumumannya, Selasa (8/6/2024).
“Amerika Serikat memperkuat posisi militernya di Timur Tengah,” lanjut Lloyd Austin mengutip Yoav Gallant.
Lloyd Austin juga berbicara dengan Yoav Gallant tentang langkah-langkah untuk memperkuat posisi militer Amerika di kawasan, menyusul meningkatnya situasi yang dilaporkan oleh Al Arabiya.
“Kami menegaskan kembali komitmen teguh Amerika Serikat terhadap keamanan Israel dalam menghadapi ancaman dari Iran, Hizbullah, dan milisi lain yang bersekutu dengan Teheran,” ujarnya.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa setidaknya dua rudal Katyusha ditembakkan ke pangkalan Ain el-Assad di provinsi Anbar.
“Beberapa mendarat di pangkalan tersebut, sementara satu rudal jatuh di desa terdekat tanpa menimbulkan kerusakan apa pun,” lapor Reuters pada Selasa.
Meski AS dan Israel mengaitkan serangan tersebut dengan Iran, belum jelas apakah serangan tersebut ada kaitannya dengan ancaman Iran yang akan menyerang Ketua Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada Rabu (31/07)/2024) yang terulang kembali pada pekan lalu.
Situasi meningkat setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei membalas pembunuhan Ismail Haniyeh di tanah Iran dan menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut.
Sementara itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel tidak membunuh Ismail Haniyeh, namun mengakui telah membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr sehari sebelumnya.
Hizbullah sebelumnya juga mengindikasikan akan membalas pembunuhan Fuad Shukr dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon pekan lalu (30/7/2024) pada Selasa malam.
Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya menyebut kelompok-kelompok seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah sebagai poros perlawanan yang didukung Iran terhadap Israel dan sekutunya yang berperang di Timur Tengah. Jumlah korban di Jalur Gaza
Israel saat ini terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.623 orang dan 91.469 orang terluka antara Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (5/8/2024). dan 1.147 kematian di wilayah Israel, mengutip Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel sejak 1948 dan kekerasan terhadap Al-Aqsa.
Israel memperkirakan sekitar 120 sandera baik hidup maupun mati dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel