TribuneNews.com – AS dikabarkan menggunakan kapal untuk menguji senjata baru di Jalur Gaza.
Laporan Institut Libertarian dari Sputnik melaporkan bahwa “AS telah mengirim kendaraan lapis baja baru ke Gaza untuk menyimpan senjata eksperimental untuk digunakan di Ukraina, karena Pentagon berharap senjata tersebut akan membantu melawan serangan pesawat tak berawak Rusia.”
“Departemen Pertahanan mengerahkan dua Drone Mobile Low, Slow, Small (M-LIDS) ke Gaza pada bulan Mei.”
Outlet berita Inggris, The Telegraph, juga mencatat penyebaran M-LIDS oleh Amerika Serikat.
The Telegraph mengatakan: “Ketika militer AS membawa beberapa kapal ke Gaza sebagai bagian dari Armada Kemanusiaan AS, itu adalah salah satu kendaraan M-LIDS pertama yang digunakan untuk bantuan makanan. Diangkut dengan dermaga terapung.”
“Ketika kapal bantuan kemanusiaan mulai dibangun pada awal Mei, setidaknya satu kendaraan M-LIDS diturunkan dari kapal dan ditempatkan di darat di samping truk angkut berat yang membawa meriam berpemandu radar 20 mm,” katanya. Dermaga terapung yang dibangun Amerika Serikat di Jalur Gaza. (X/manniefabian)
Laporan lembaga libertarian ini menegaskan dugaan para pengamat bahwa dermaga AS juga dapat digunakan untuk tujuan militer.
M-LIDS merupakan senjata anti drone yang terdiri dari seperangkat sensor dan meriam kaliber 30 mm yang dipasang pada kendaraan tahan ranjau.
M-LIDS adalah bagian dari dermaga apung senilai $320 juta untuk Gaza.
Presiden AS Joe Biden berjanji bahwa proyek pembuatan kapal tidak memerlukan kapal militer AS di darat.
Namun, gambar menunjukkan bahwa M-LIDS Amerika berada di perairan yang sangat dangkal.
Dermaga terapung Amerika kini dianggap bencana. Biaya konstruksi meroket dan tiga tentara Amerika terluka.
Selain itu, kapal mengalami kerusakan akibat pengaruh cuaca. Pelabuhan tersebut juga mengirimkan sejumlah kecil bantuan ke Gaza selama beberapa hari beroperasi penuh.
M-LIDS dikerahkan bekerja sama dengan tentara Israel. Lembaga pemikir libertarian tersebut mengatakan bahwa mereka tampaknya mendukung tuduhan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan perang Israel di Gaza.
(Berita Tribune/Februari)