AS Setujui Penjualan Jet Tempur Rp 314 Triliun ke Israel, Dalih Bantu Netanyahu Menangkan Perang

Reporter Tribunnews.com Namira Yunia melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pemerintah AS pimpinan Joe Biden kembali menyetujui penjualan senjata berupa jet tempur dan peralatan militer canggih senilai US$20 miliar atau Rp314 triliun (kurs Rp15.702) ke Israel.

Menurut Al Jazeera, pemerintah Israel menghabiskan 20 miliar dolar AS untuk membeli 50 jet tempur F-15, 33.000 peluru tank, dan hingga 50.000 mortir peledak yang dibuat di pabrik Amerika.

Tidak hanya itu, Israel juga membeli beberapa rudal udara-ke-udara jarak menengah atau AMRAAM yang canggih, serta amunisi tank 120 mm dan mortir dengan daya ledak tinggi, serta serangkaian kendaraan taktis.

Penjualan senjata ini disepakati AS dan Israel di tengah puncak konflik di Timur Tengah setelah Iran dan proksinya menyatakan perang terhadap Israel. Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjelaskan dalam keterangan resminya bahwa penjualan senjata tersebut merupakan bentuk komitmen Amerika terhadap keamanan Israel.

Karena kawasan Timur Tengah baru-baru ini dilanda konflik sengit menyusul pembunuhan pejabat senior Hamas dan Hizbullah, hal ini meningkatkan kekhawatiran publik tentang kemungkinan perang regional.

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap pakai. Penjualan yang diusulkan ini konsisten dengan tujuan tersebut,” kata Departemen Luar Negeri AS. dikatakan.

AS percaya bahwa penjualan senjata ini akan meningkatkan kemampuan Israel dalam menghadapi ancaman musuh saat ini dan di masa depan, memperkuat pertahanan internalnya, dan berfungsi sebagai pencegah ancaman regional. Amerika adalah pemasok utama senjata Israel

Sudah diketahui selama puluhan tahun bahwa Amerika Serikat (AS) menjadi pendukung utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.

Untuk membantu membela Israel, Negeri Paman Sam setiap tahunnya menyumbangkan bantuan militer senilai US$3,8 miliar atau setara Rp60,27 triliun.

Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel terus berlanjut, AS terus memberikan bantuan Tel Aviv membawa 21.000 butir peluru artileri 155mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze, serta Spice Family Gliding Bomb Assemblies senilai 320 juta dolar atau setara. sebesar Rp 5 triliun.

Menurut The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober, Amerika Serikat telah menyetujui setidaknya 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.

AS menilai penjualan peluru tank ke Israel merupakan bentuk dukungan terhadap kepentingan keamanan di Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan tersebut mendapat sorotan negatif dari banyak pihak.

Aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, dengan mengatakan bahwa tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar mengurangi korban sipil di Gaza. Faktanya, transfer senjata dapat memperburuk perundingan perdamaian yang sedang berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *