TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat terus membunyikan “alarm” perang. Negeri Paman Sam telah memberitahu G7 bahwa Iran akan segera menyerang Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Iran akan melancarkan serangan terhadap negara Zionis dalam waktu 24 jam.
Situs berita AS Axios melaporkan bahwa Blinken memperingatkan sekutunya pada Minggu (8 April 2024) bahwa Iran dan Hizbullah mungkin melancarkan serangan ke Israel pada Senin pagi.
“Blinken mengadakan panggilan konferensi untuk berkoordinasi dengan sekutu dekat AS dalam upaya menerapkan tekanan diplomatik pada menit-menit terakhir terhadap Iran dan Hizbullah untuk mengurangi pembalasan mereka,” kata situs web tersebut.
“Dia menekankan bahwa membatasi dampak serangan mereka adalah kesempatan terbaik untuk mencegah pecahnya perang.”
“Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah berjanji untuk menanggapi pembunuhan Israel terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.”
“Blinken menekankan bahwa Amerika Serikat yakin Iran dan Hizbullah akan membalas,” kata Axios seperti dikutip.
“Amerika Serikat tidak mengetahui waktu pasti serangan itu, namun menekankan bahwa serangan bisa dimulai paling cepat 24 hingga 48 jam kemudian, Senin pagi,” kata Blinken. Israel akan menyerang lebih dulu.
Sementara itu, Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang Iran terlebih dahulu karena negara tersebut hampir menyerang negara kelompok Mullah.
“Jika ditemukan bukti kuat bahwa Teheran merencanakan serangan, Israel akan mempertimbangkan untuk melancarkan serangan pendahuluan untuk menghalangi Iran,” lapor Israel Daily.
Menurut Times of Israel, pada Minggu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Kepala Staf Keamanan Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Galant, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Hertz Khaler, Letjen Wei, kepala Mossad David Bania dan Ketua Shin Bet. Ronan Bar.
Surat kabar harian itu menambahkan bahwa pertemuan itu “berlangsung pada saat yang sama dengan persiapan serangan terhadap Israel yang dilakukan Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah.”
“Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah berjanji untuk menanggapi pembunuhan Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran,” lapor Axios, mengutip sumbernya.
“Amerika Serikat tidak mengetahui waktu pasti serangan itu, namun menekankan bahwa serangan bisa dimulai paling cepat 24 hingga 48 jam kemudian, Senin pagi,” kata Blinken.
Pada tanggal 31 Juli, gerakan Palestina Hamas melaporkan bahwa Haniyeh telah terbunuh dalam serangan Israel di rumahnya di Teheran, saat dia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
TV Al Hadath melaporkan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan roket langsung. Moussa Abu Marzouk, wakil direktur Politbiro Hamas, telah bersumpah bahwa pembunuhan Haniyeh akan dihukum.