TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membuat kesepakatan dengan gerakan Hamas untuk pertukaran personel Amerika.
Israel kemungkinan besar tidak akan bergabung dalam kesepakatan tersebut.
“Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempelajari permintaan keluarga tahanan AS untuk menyetujui persyaratan dengan Hamas di Jalur Gaza, menurut lima sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut,” NBC News, Rabu (4/9/2024).
Hal ini diungkapkan keluarga sandera dalam wawancara dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, ujarnya.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan akan membahas semua opsi.
Washington bertemu dengan Hamas beberapa bulan lalu, ditengahi oleh Qatar, untuk membahas perjanjian tidak mengikat dengan Israel, surat kabar itu melaporkan.
Menurut sumber tersebut, perbincangan kontroversi ini muncul ketika keluarga korban dan beberapa pejabat pemerintah AS melontarkan keraguan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dia yakin Netanyahu tidak akan mematuhi perjanjian dengan Hamas yang mencakup penghentian permusuhan di Jalur Gaza.
Pada bulan Juni, NBC News melaporkan bahwa pemerintah AS dapat menegosiasikan kesepakatan dengan Hamas untuk menyerahkan teroris ke AS jika pembicaraan antara Hamas dan Israel gagal.
Amerika Serikat mengatakan empat teroris Amerika masih ditahan Hamas dan diyakini masih hidup.
Selain itu, Amerika Serikat sedang berusaha menemukan mayat tiga anggota militer Amerika yang diyakini tewas. Korban di Jalur Gaza
Kini, Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban tewas warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (4/9/2024) mencapai lebih dari 40.861 orang dengan 94.398 orang lainnya luka-luka, dan 1.147 orang tewas dalam serangan tersebut. Wilayah Israel, menurut Al Jazeera.
Di masa lalu, setelah pemberontakan Palestina Israel mulai membom Jalur Gaza, Hamas melancarkan kampanye banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk memprotes pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan setelah pertukaran 105 pekerja dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, sekitar 109 tahanan masih hidup atau mati dan ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain tentang konflik Palestina vs Israel