AS Jatuhkan Sanksi kepada Iran dan Rusia atas Campur Tangan Pemilu 2024

TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 31 Desember 2024, Amerika Serikat (AS) mengumumkan penerapan sanksi terhadap entitas yang berbasis di Iran dan Rusia.

Sanksi tersebut dijatuhkan karena kedua negara diduga ikut campur dalam pemilu presiden AS tahun 2024, menyebarkan kampanye disinformasi yang dirancang untuk memengaruhi pemilih, dan meningkatkan ketegangan sosial di negara tersebut. Apa tujuan yang ditetapkan oleh Amerika Serikat?

Menurut Departemen Keuangan AS, sanksi tersebut secara khusus menargetkan anak perusahaan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Iran, serta organisasi yang terkait dengan badan intelijen militer Rusia (GRU).

Kedua organisasi tersebut dituding berupaya mengganggu proses pemilu AS dengan menyebarkan informasi palsu.

“Pemerintah Iran dan Rusia telah menargetkan proses pemilu kami. Mereka ingin memecah belah rakyat Amerika melalui kampanye disinformasi yang ditargetkan,” kata Bradley Smith, penjabat sekretaris terorisme dan intelijen keuangan di Departemen Keuangan AS. Bagaimana teknologi digunakan dalam disinformasi?

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan AS mengungkapkan bahwa lembaga-lembaga Rusia menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyebarkan disinformasi dengan cepat dan luas.

Teknologi ini digunakan untuk membuat konten palsu, seperti video deepfake dan artikel yang memfitnah kandidat tertentu, yang kemudian disebarluaskan melalui jaringan besar situs berita palsu.

Di sisi lain, Pusat Produksi Desain Kognitif di Iran dicurigai terlibat dalam penjualan pengaruh sejak tahun 2023 yang bertujuan untuk mengobarkan ketegangan sosial di kalangan konstituen Amerika.

Iran juga dituduh berusaha menodai citra beberapa kandidat dengan menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi. Apa saja batasan terhadap CGE dan fasilitator di AS?

Sanksi tersebut juga mencakup Pusat Keahlian Geopolitik (CGE) yang berbasis di Moskow, yang dituduh menyebarkan disinformasi tentang kandidat pemilu dengan menggunakan video deepfake dan menjalankan situs berita palsu.

Departemen Keuangan AS mengklaim bahwa CGE menerima dukungan finansial dari GRU, yang memungkinkan mereka mengelola jaringan besar yang mencakup lebih dari 100 situs web yang menyebarkan disinformasi.

Selain itu, sanksi tersebut juga menargetkan fasilitator yang berbasis di AS yang diduga membantu operasi disinformasi tersebut. Bagaimana Rusia dan Iran menanggapi tuduhan tersebut?

Rusia langsung membantah tuduhan tersebut.

Dalam pernyataan melalui kedutaan besarnya di Washington, Rusia menegaskan tidak pernah dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai “fitnah keji” yang dibuat untuk kepentingan politik dalam negeri AS.

Sementara itu, misi Iran di PBB sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan Amerika Serikat tersebut. Ancaman tingkat tinggi apa yang diketahui Amerika Serikat dari negara-negara asing?

Penilaian intelijen AS yang dirilis pada Oktober 2024 memperingatkan adanya ancaman dari negara-negara seperti Rusia, Iran, dan Tiongkok.

Risiko ini terutama terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan untuk menghasilkan informasi yang dapat memecah belah masyarakat atau menipu masyarakat.

Laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana negara-negara tersebut berupaya melemahkan integritas pemilu AS dengan menyebarkan informasi yang salah dan menciptakan kerusuhan sosial.

Dengan langkah sanksi ini, Amerika Serikat menunjukkan komitmennya untuk menegakkan proses demokrasi dan mencegah campur tangan pihak asing yang merusak stabilitas negara. Konten ini dioptimalkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *