AS-Inggris Bombardir Hodeidah, Houthi Balas Serang Kapal Induk AS Eisenhower di Laut Merah

Bom AS-Inggris di Hodeidah, Houthi membalas kapal induk AS Eisenhower di Laut Merah.

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Ansarallah Houthi Yaman melancarkan serangan rudal terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) Eisenhower di Laut Merah pada Jumat (31/5/2024).

“Serangan itu merupakan respons terhadap agresi AS dan Inggris di Yaman,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Sari pada hari Jumat.

“Enam serangan Amerika dan Inggris menewaskan 16 orang dan melukai 41 orang, termasuk warga sipil,” kata Sari dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Serangan AS-Inggris dilaporkan terjadi di provinsi Hodeida. 

Saari mengatakan serangan itu menargetkan Pelabuhan Salif, sebuah stasiun radio di distrik Al-Haq, kamp Ghalifa dan dua rumah.

Pasukan AS dan Inggris mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman pada hari Kamis untuk mencegah kelompok militan tersebut mengganggu kapal-kapal lain di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengatakan serangan militer AS dan Inggris mencapai 13 sasaran di Yaman yang dikuasai Houthi. Kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D. Eisenhower berlayar melalui Selat Hormuz menuju Teluk Air. Foto diambil 26 November 2023. (US CENTCOM)

“Komando Pusat AS, bersama dengan Angkatan Darat Inggris, menyerang 13 sasaran Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi yang didukung Iran,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.

CENTCOM juga mengklaim telah “berhasil menghancurkan kendaraan udara tak berawak (UAV) di wilayah yang dikuasai Houthi dan Laut Merah yang dikuasai Iran.”

Kementerian Pertahanan Inggris lebih lanjut menginformasikan bahwa operasi gabungan tersebut menargetkan tiga wilayah spesifik di kota pesisir Laut Merah, Hodeidah.

Situs-situs ini dikatakan berisi drone, senjata, dan rudal permukaan-ke-permukaan.

“Operasi gabungan dengan pasukan AS terhadap fasilitas militer Houthi untuk mengurangi kemampuan mereka melakukan serangan angkatan laut internasional di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Operasi gabungan Kementerian Pertahanan Inggris menargetkan tiga wilayah di kota pelabuhan Laut Merah, Hodeida, yang berisi drone dan senjata antipesawat.

“Seperti biasa, serangan itu direncanakan dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil atau struktur non-militer,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

“Menyerang dalam kegelapan juga akan mengurangi risiko ini.” Pesawat tempur Inggris dan Amerika Serikat melakukan serangan di provinsi Hodeidah Yaman, menargetkan pangkalan militer Houthi pada Kamis (30/5/2024) malam, kata mereka. Dilaporkan 16 orang tewas dalam serangan ini. Houthi langsung membalasnya dengan menembakkan rudal ke kapal induk AS Eisenhower di Laut Merah pada Jumat (31/5/2024). Iran mengutuk kekejaman AS

Juru bicara Houthi Mohammed Abdelsalam mengatakan serangan terhadap Yaman adalah “kekerasan brutal” sebagai hukuman bagi mereka yang mendukung Gaza.

Di Teheran, sekutu Houthi mengutuk serangan Iran sebagai “pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman…, hukum internasional dan hak asasi manusia”, media Iran melaporkan.

“Pemerintahan AS dan Inggris yang penuh kekerasan bertanggung jawab atas konsekuensi kejahatan terhadap rakyat Yaman,” kata Nasser Kanani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.

Kelompok Houthi, yang menguasai ibu kota Yaman dan wilayah terpadatnya, telah menyerang kapal-kapal internasional di Laut Merah sejak November sebagai solidaritas terhadap warga Palestina dalam konflik antara Israel dan Hamas, yang berada di balik serangan terhadap AS dan Hamas. Inggris sejak bulan Februari.

Sejak 19 November, Houthi telah menyerang kapal dagang dan kapal tanker air di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab.

Mereka mengatakan tindakan tersebut merupakan dukungan terhadap Jalur Gaza yang terkepung, yang telah terjadi pertempuran antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober.

Menanggapi serangan tersebut, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangkaian serangan terhadap wilayah Houthi di Yaman sejak 12 Januari.

Militer AS terkadang memeriksa dengan cermat rudal yang siap diluncurkan.

Setelah serangan udara oleh pasukan Barat, kelompok Houthi dilaporkan membalas dengan menargetkan kapal-kapal Amerika dan Inggris di wilayah tersebut.

(oln/shfq/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *