Gunteunnews.com – Amerika Serikat menegaskan akan ikut serta membela Israel jika Iran menyerang negara Yahudi tersebut.
The Wall Street Journal mengutip seorang pejabat senior AS yang mengatakan bahwa jika Iran menyerang Israel, hal itu akan menimbulkan konsekuensi serius.
Kebangkitan di Timur Tengah melanjutkan kebangkitan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang dipromosikan oleh dinas rahasia Israel, Mossadi.
Iran dan sekutunya mengancam akan menyerang Israel. Serangan yang dilakukan Iran akan mengancam prospek mengakhiri konflik di Timur Tengah.
Washington telah memperingatkan Iran bahwa jika mereka melancarkan serangan, respons Israel dapat berdampak buruk terhadap perekonomian Iran.
“Amerika Serikat akan turun tangan membela Israel,” ujar Wall Street Journal (8/8/2024).
“Peringatan telah dikirim melalui sayap langsung ke Teheran,” kata surat kabar itu, mengutip seorang pejabat yang menolak memberikan rincian spesifik, sambil menunggu pertemuan OKI.
Sementara Iran belum mengancam akan menyerang Israel, namun disebut menunggu pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.
Diketahui, Menteri Luar Negeri Iran Ali Bari-Kani menghadiri pertemuan khusus Komite Eksekutif Organisasi Konferensi Islam.
Pertemuan tersebut membahas implikasi pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Maret 2024.
Carney meminta dunia Islam untuk mendukung hak Iran untuk mempertahankan diri terhadap insiden Shihiyeh, yang disebutnya sebagai “tindakan agresi.”
Arab Saudi mendukung posisi Iran dan mengatakan pembunuhan Haniyeh melanggar hukum pidana Iran.
Dapat dipahami bahwa Iran mengejar Amerika Serikat dan Israel sebagai pembalasan atas kematian Hani.”
Namun, Iran menunda uji coba Revel Divis.
Pejabat Gedung Putih mengatakan pada Selasa (8 Juni 2024) bahwa mereka yakin akan terjadinya “perang di Timur Tengah” dan “Iran sekali lagi menyelesaikan rencananya” The Washington Post.