Arti Plat SCV 1 Pada Kijang Innova Zenix Hybrid yang Paus Fransiskus Pakai Selama Kunjungi Indonesia

Laporan Lita Febriani, jurnalis Tribunnews.com.

TRIBUUNNEWS.COM, JAKARTA – Paus Fransiskus memilih Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid sebagai kendaraan yang akan menunjang perjalanannya selama kunjungannya ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024.

Mobil bercat putih juga terlihat menarik, terutama pada pelat nomornya. Kijang Innova menggunakan plat nomor SCV 1. Plat nomor ini jelas tidak umum di jalanan Indonesia.

Lalu apa arti tanda SCV 1 yang digunakan Paus Fransiskus pada mobil putihnya?

Demikian dilansir Portal Informasi Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Kemenkominfo) SCV sendiri merupakan singkatan dari Status Civitatis Vaticanae atau bisa diartikan Negara Kota Vatikan.

Sedangkan angka 1 juga bisa diartikan sebagai pemimpin atau orang penting, seperti angka 1 pada mobil Presiden Joko Widodo dan mobil bertanda RI 1.

Menariknya, Paus memilih Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dibandingkan mobil mewah dengan fitur keselamatan tinggi layaknya seorang kepala negara.

Sesampainya di Indonesia Paus Fransiskus duduk di kursi penumpang depan dalam perjalanan menuju kedutaan Vatikan di Indonesia.

Bagian depan Innova Zenix Hybrid menampilkan dashboard yang didesain elegan. serta memadukan material kabin berkualitas tinggi kulit sintetis dan panel dekoratif yang menarik

Pada baris kedua, mobil ini juga memiliki akomodasi yang nyaman dengan pilihan Captain’s Seat. dan dua layar 10 inci untuk konektivitas smartphone.

Tenaga penggerak Kijang Innova Zenix Hybrid berasal dari mesin M20A-FSX berkekuatan 1.987 meter kubik berteknologi Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 152 tenaga kuda dan torsi maksimal 187 Newton meter bila dipadukan dengan motor listrik. Tenaganya mampu menghasilkan 113 tenaga kuda dan torsi maksimum 206 Newton meter.

Sebagai informasi, ini merupakan kunjungan pertama Paus Fransiskus. Kunjungan kepausan pertama ke Indonesia terjadi pada kunjungan Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *